Sukses

7 Fenomena Unik yang Bikin Heboh 2019

Catatan Liputan6.com, lebih dari 10 fenomena unik selama 2019. Namun, ada 7 fenomena yang bikin geleng-geleng kepala. Berikut ulasannya....

Liputan6.com, Jakarta - 2019 tak luput dari fenomena-fenomena unik yang mencengangkan. Beberapa, tak masuk di akal. Ada juga yang membuat takut warga.

Catatan Liputan6.com, lebih dari 10 fenomena unik selama 2019. Namun, ada 7 fenomena yang bikin geleng-geleng kepala.

Mulai dari ulah mencengangkan pengendara yang menolak ditilang hingga teror ular kobra mulai akhir November 2019.

Berikut ini ulasan selengkapnya 7 fenomena unik selama 2019 pilihan Liputan6.com:

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 8 halaman

1. Viral Pemuda Rusak Sepeda Motor saat Ditilang

Video seorang pemuda berkaus putih merusak sepeda motor matik viral di media sosial. Usut punya usut, pria yang bernama Adi Saputra (21) itu merusak sepeda motor karena tidak terima ditilang polisi.

Hal itu disampaikan Kasat Lantas Polres Tangerang Selatan Ajun Komisaris Lalu Hedwin Hanggara. Peristiwa itu terjadi Kamis pagi tadi (7/2/2019) sekira pukul 06.36 WIB di Jalan Letnan Soetopo, Serpong, atau tepatnya di depan Pasar Modern BSD, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Hedwin mengatakan, pagi itu anggota Satlantas Polres Serpong atas nama Bripka Oky memberhentikan motor yang dikendarai Adi Saputra yang berboncengan dengan kekasihnya. 

"Pengendara diberhentikan oleh petugas lantaran berusaha melawan arus karena saat itu di lokasi tengah ada pengaturan lalu lintas di putaran Pasar Modern BSD," ujar Lalu Hedwin. 

Tidak hanya itu, kesalahan lain adalah pengendara dan penumpang yang dibonceng juga tidak mengenakan helm, serta tidak bisa menunjukkan SIM dan STNK kendaraannya.

Saat itu, Bripka Oky langsung menilang yang bersangkutan. Adi yang ditilang kemudian membentak petugas dan marah-marah hingga akhirnya membanting dan merusak motor. 

Bahkan, bodi motor tersebut terus dipreteli hingga hampir habis dengan menggunakan tangan.

Setelah peristiwa tersebut viral, Adi Saputra kemudian diketahui membakar STNK motor tersebut dan mengunggah videonya ke media sosial.

Jumat (8/2/2019), Adi Saputra nangis sesegukan sembari mencium tangan Bripka Oky, petugas Satlantas Polres Tangerang Selatan (Tangsel) yang menilangnya.

"Maafin saya Pak, saya minta maaf," ujar Adi Saputra, sembari nangis sesegukan mencium tangan Bripka Oky di Mapolres Tangsel, Jumat (8/2/2019).

Mendapat perlakuan begitu, Bripka Oky memaafkan sembari menebar senyum. "Ya sudah," katanya.

Lalu, Adi Saputra juga meminta maaf kepada seluruh warga yang menonton videonya yang sempat viral tersebut.

"Saya meminta maaf kepada seluruh warga Indonesia, terutama kepada kepolisian atas perbuatan saya yang tidak terpuji," ujar pemuda 21 tahun itu.

 

Berikut berita selengkapnya...

3 dari 8 halaman

2. Perkawinan Sedarah

Seorang perempuan bernama Hervina melapor ke Polres Bulukumba, Senin, 1 Juli 2019 lalu. Dia menduga, suaminya telah menikah lagi.

Bukan itu saja. Perempuan yang jadi madunya adalah adik iparnya sendiri. Ya, suaminya yang bernama Ansar menikah dengan adik bungsunya sendiri.

Hervina mengaku selama ini tak pernah sedikit pun menaruh curiga kepada suaminya atas kedekatannya dengan sang adik. Menurutnya kedekatan antara kakak beradik merupakan hal yang wajar dan sangat dimaklumi. 

"Saya selama ini tidak pernah curiga. Sama sekali tidak pernah. Setelah ini saya akan minta cerai," ungkap Hervina.

Ansar adalah anak ketiga dari 7 orang bersaudara, sementara adik perempuan yang dinikahinya merupakan anak ketujuh atau bungsu. Hal ini diugkap oleh Ruslan, kakak kandung Ansar. 

Atas berita yang tersebar di media sosial, Ruslan pun membenarkan jika Ansar memang telah menikahi adik kandungnya sendiri. Akibat perbuatannya, kini sang adik perempuan tengah mengandung 4 bulan, buah dari hubungan gelap mereka.

"Kami tujuh orang bersaudara. Dia menikah dengan adik yang bungsu. Kalau bisa diproses hukum. Seandainya masih berlaku hukum adat maka saya juga meminta untuk dilakukan hukum adat," kata Ruslan. 

Ansar dan adik perempuannya terancam akan diusir dari kampung halamannya di Desa Salemba, Kecamatan Ujung Loe, Kabupaten Bulukumba, jika kembali dari perantauan. 

 

Berikut berita selengkapnya...

4 dari 8 halaman

3. Drama Enzo Zenz Allie, Taruna Akmil Blesteran

Calon taruna Akademi Militer TNI pada 2019 menyita perhatian lantaran lolosnya bule blasteran Indonesia-Prancis bernama Enzo Zenz Allie.

Enzo Zenz Allie menyedot perhatian usai dirinya lolos ujian masuk Akmil TNI 2019. 

Video lolosnya Enzo diunggah TNI dalam media sosial dan menjadi viral. Seketika, ia menjadi pusat perhatian banyak orang.

Karena itu, banyak orang yang berusaha mencari tahu tentang sosoknya. Alhasil, ditemukanlah sebuah foto Enzo memegang bendera hitam berlafaz "Laillahailallah" yang berkibar. Bendera ini lekat dengan organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang dinyatakan sebagai ormas anti-Pancasila.

Ia dituding terafiliasi dengan gerakan transnasional yang menginginkan berdirinya kekhilafahan. 

Jajaran TNI AD bergerak cepat. Sepekan setelah Enzo dinyatakan lulus sebagai taruna Akmil, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa langsung melakukan assessment tambahan alternatif yakni indeks moderasi bernegara.

Hal ini dilakukan untuk mengonfirmasi kebenaran berita yang berkembang di masyarakt hingga menimbulkan bias perspektif terhadap Enzo.

"Kami sudah valid dan mengambil alat ukur alternatif yang cukup valid dan akurasinya bisa dipertanggungjawabkan. Hasilnya Enzo memiliki nilai 84 persen atau 5,9 dari maksimum 7, jadi indeks moderasi bernegaranya bagus" kata KSAD Andika saat jumpa pers di Mabes AD, Jakarta Pusat, Selasa 13 Agustus 2019.

Dengan hasil tersebut, Enzo dinyatakan tetap dipertahankan dan laik terus mengikuti giat taruna Akmil di Kawah Candradimuka sesuai prosedur dan ketatapan rangkaian selama tiga bulan ke depan.

"Jadi TNI AD tetap mempertahankan Enzo Zenz Allie (sebagai Taruna Akmil) bersama 364 taruna lainnya," jelas KSAD Andika.

 

Berikut berita selengkapnya...

5 dari 8 halaman

4. Kisah Rumah Usang Terjepit Apartemen di Ibu Kota

Tak ada yang menyangka, ada sebuah rumah usang, tua, dan reyot dalam kompleks hunian vertikal atau apartemen mewah di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat. Sang pemilik memang menolak menjual rumah itu, meski ditawar miliaran rupiah oleh pihak apartemen.

Menjaga warisan nenek moyang adalah alasan satu-satunya Elis, sang pemilik rumah, tak bersedia menjual tempat tinggal yang berdiri sejak 1935 tersebut. Terlebih, harta bukan menjadi masalah dalam kehidupannya.

Dahulu, tanah yang diduduki Elis merupakan pemukiman warga. Hingga sekitar 2005, pengembang ingin membeli lahan tersebut. Puncaknya 2009-2010, area itu rata dengan tanah. Tersisa rumah Elis.

Chairul Bahri, sang suami mengatakan, pihak apartemen pernah merayu Elis supaya merelakan rumahnya. Namun, bujukan rayu pihak apartemen berjalan alot. Elis tetap kukuh tinggal di sana bersama keluarga hingga akhirnya, pihak apartemen tetap mendirikan gedung pencakar langit tersebut.

Pihak apartemen sempat menawarkan supaya Elis menjual rumah usangnya dengan tawaran dua pilihan. Uang Rp 2 miliar lebih atau ditukar dua unit apartemen. Elis tidak goyang terhadap tawaran menggiurkan itu. Ia kebal dari bayang-bayang apartemen yang cukup mewah di dekat rumahnya.

"Itu Rp 2,5 M (pernah) kayaknya (ditawar) atau tuker apartemen," kata Chairul yang berusia 72 tahun itu.

Pada kesempatan lain, Elis mengatakan dengan nada lantang, ia tetap tak tunduk terhadap para cukong tajir. Tetap memastikan bertahan di rumahnya itu.

 

Berikut berita selengkapnya...

6 dari 8 halaman

5. Tragedi Septic Tank

Sebuah septic tank di Kapling Blok O, RT 16 RW 03, Cakung, Jakarta Timur meledak, Senin 4 November 2019. Akibatnya, satu orang tewas.

Satu korban tersebut adalah S (44) yaitu sopir truk tinja yang saat itu sedang bekerja. Bersama timnya, S menyedot tinja di salah satu rumah sekitar pukul 11.00 WIB.

Saat itu, S baru saja selesai melakukan penyedotan tinja. Lalu S membakar koran dan memasukkannya ke septic tank. Hal tersebut dilakukan agar pemilik rumah yakin kalau penyedotan telah selesai.

"Untuk meyakinkan yang mempunyai rumah, sopir truk tinja mengambil koran lalu membakar koran tersebut lalu dimasukkan dalam septic tank telah padam," kata Kanit Reskrim Polsek Cakung AKP Tom Sirait saat dikonfirmasi, Jakarta, Selasa (5/11/2019).

Sang pemilik rumah kemudian memberikan uang pada S sebagai upah penyedotan septic tank. Setelah S berpamitan, septic tank meledak.

 

Berikut berita selengkapnya...

7 dari 8 halaman

6. Cerita Bayi Digigit Tikus

Nasib tragis dialami seorang bayi di Bogor, Jawa Barat pada November 2019. Ketika tertidur di sofa, wajah bayi tersebut digerogoti tikus.

Ibu bayi itu, Lisda Wati mengaku tengah pergi sejenak ke toilet.

Begitu mendengar putri kecilnya menangis, dia bergegas menghampiri. Dia terkejut bukan kepalang ketika melihat seekor tikus hitam sedang mencakar dan menggigit wajah bayinya.

"Pas saya masuk, sudah banyak darah. Tikusnya langsung kabur. Kayaknya dari got masuk lewat dapur. Karena rumah saya belum rapi waktu itu. Tikusnya gede kayak anak kucing," kata Lisdawati, Senin, 25 November 2019.

Dia kemudian bergegas mencari pertolongan ke bidan setempat.

Usai mendapatkan pertolongan pertama, Lisda dan sang bayi dirujuk ke RSUD Cibinong. Keadaan Aqilah kini berangsur membaik.

 

Berikut berita selengkapnya...

8 dari 8 halaman

7. Teror Ular Kobra

Musim hujan, saatnya telur-telur ular, termasuk kobra menetas. Anakan ular itu kemudian mencari tempat untuk berlindung dan berburu makanan.

Namun, bukan di hutan. Habitat asli mereka sudah berubah menjadi pemukiman. Alhasil, ular-ular itu masuk ke rumah dan membuat warga ketakutan.

Seorang pedagang sayuran jadi korbannya. Dia dipatuk anak ular kobra saat berdagang di Pasar Kemirimuka, Beji Kota Depok, Kamis, 11 Desember 2019.

Petugas Kemanan dan Ketertiban Pasar Kemirimuka, Agus mengatakan, Wagiman sedang duduk menanti pembeli. Seekor anak kobra hitam tiba-tiba mematuk kaki kanan korban. Ular kobra itu lalu langsung menghilang.

Sebelumnya, 15 anak ular kobra di Kompleks Perumahan Citayam Village, Jumat (13/12/2019). 

 

Berikut berita selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.