Sukses

IPC Percepat Pembangunan Terminal Kijing di Mempawah Kalbar

Sebagai salah satu proyek strategis nasional, Terminal Kijing di Mempawah ini akan mulai beroperasi pada 2020.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)/IPC terus mempercepat pembangunan Terminal Kijing di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. Sebagai salah satu proyek strategis nasional, Terminal ini akan mulai beroperasi pada 2020.

"Progres pembangunannya semakin cepat, karena pembebasan lahan dan relokasi kerambah sudah dilaksanakan, ini membuat pembangunan Terminal Kijing/Tanjung Pura tahap I diharapkan selesai sesuai rencana dan bisa mulai beroperasi tahun 2020,” kata Direktur Utama IPC, Elvyn G Masassya, saat melihat langsung perkembangan pembangunan Terminal Kijing di Mempawah, Kalimantan Barat, Kamis (11/7/2019).

Dalam kesempatan ini, hadir Asisten Deputi Usaha Konstruksi, Sarana dan Prasarana Perhubungan (KSPP) II Kementerian BUMN, Indriani Widiastuti serta Direktur Operasi 1 Wijaya Karya, Agung Budi Waskito.

Pembangunan Terminal Kijing tahap I meliputi terminal peti kemas di sisi laut seluas 1.000 meter x 100 meter, lapangan operasional di sisi darat, serta trestle (jalan penghubung) sepanjang sekitar 3,5 Kilometer. Saat ini pembangunannya sudah pada tahap pemasangan tiang pancang dermaga dan trestle yang berada di sisi laut.

Elvyn mengatakan, terminal peti kemas yang sedang dibangun ini nantinya mampu menangani bongkar muat peti kemas sebanyak 1,95 juta TEUs setahun. Kapasitas terminal cair mencapai 12,1 juta ton per tahun, dan kapasitas curah kering 15 juta ton per tahun. Sedangkan kapasitas terminal multipurpose sebesar 1 juta ton per tahun.

"Sebagai salah satu Terminal hub, nantinya Terminal Kijing akan menjadi gerbang utama ekspor/impor barang dari dan ke Kalimantan," kata Elvyn.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dilengkapi KEK

Dengan besarnya potensi bauksit, CPO, timber, karet dan produk ikan di Kalimantan Barat ini, Terminal Kijing dirancang untuk memberikan kemudahan berbisnis one stop services bagi para investor, yang dilengkapi dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) seluas kurang lebih 5,000 hektare. KEK tersebut akan dibangun secara bertahap.

"Harapan kami, semua produk ekspor Kalimantan Barat tidak perlu dikirim melalui Terminal lain di luar Kalimantan, karena nantinya ekspor/impor bisa langsung dilakukan melalui Terminal Kijing ini" lanjut Elvyn.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.