Sukses

Tiba di Kalteng, Jokowi Salat Tarawih di Masjid Darul Arqam Palangkaraya

Sebelum salat Tarawih, mantan Gubernur DKI Jakarta itu terlebih dahulu melaksanakan salat Isya berjemaah.

Liputan6.com, Palangkaraya - Di sela-sela kunjungan kerja ke Kalimantan Tengah, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyempatkan diri melaksanakan ibadah salat Isya dan Tarawih di Masjid Darul Arqam Kota Palangkaraya. Kedatangan Jokowi yang mendadak itu turut menyita perhatian para masyarakat.

Berdasarkan pantauan, Selasa (7/5/2019) Jokowi yang mengenakan kemeja bewarna putih itu tiba di Masjid sekitar pukul 18.40 WIB. Jokowi turut didampingi oleh Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Gubernur Kalteng Sugianto Sabran.

Sebelum salat Tarawih, mantan Gubernur DKI Jakarta itu terlebih dahulu melaksanakan salat Isya berjemaah. Jokowi kemudian mendengarkan ceramah Ustaz HM Zuhri, yang juga Wakil Ketua PW Muhammadiyah Kalteng. Ia mengangkat topik tentang sejarah Muhammadiyah.

"Muhammadiyah juga merupakan suatu perserikatan dakwah amar makruf nahi mungkar," kata Zuhri.

Setelah mendengarkan ceramah, mantan Walikota Solo itu melakukan salat Tarawih yang berjumlah 11 rakaat. Jokowi lalu meninggalkan Masjid Darul Arqam pada pukul 19.53 WIB. Tak lupa, Jokowi juga menyapa para jemaah yang ingin bersalaman dan berswafoto dengannya.

Sebagai informasi, Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Kalimantan Tengah untuk meninjau daerah-daerah yang akan dijadikan ibu kota baru. Sebelum ke Kalteng, Jokowi telah menyambangi Bukit Soeharto di Kawasan Taman Hutan Raya, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hemat Biaya

Dia menyebut bahwa wilayah yang dikunjunginya itu memiliki sejumlah keunggulan, salah satunya kelengkapan infrastruktur pendukung yang telah tersedia di sekitar kawasan.

Selain itu, Jokowi menilai keberadaan sarana pendukung di lokasi ini dapat menghemat biaya pembangunan apabila nantinya ditetapkan sebagai ibu kota baru Republik Indonesia.

"Di sini saya melihat semuanya sangat mendukung. Kebetulan ini berada di tengah-tengah jalan tol Samarinda-Balikpapan. Kemudian kalau kita lihat di Balikpapan ada airportnya, Samarinda juga ada airportnya. Sudah enggak buat airport lagi, sudah ada dua. Pelabuhan juga sudah ada," jelas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini