Sukses

Ribuan Warga Padati Monas Ikuti Munajat 212

Jemaah perempuan diperiksa oleh polisi wanita (Polwan), sementara jemaah laki-laki diperiksa oleh Laskar Pembela Islam (LPI) dan diawasi petugas kepolisian.

Liputan6.com, Jakarta - Ribuan warga berbondong-bondong ke Monas, Jakarta Pusat untuk mengikuti kegiatan Malam Munajat 212, Kamis (21/2/2019) sore.

Massa yang hendak mengikuti acara doa bersama di dalam area Monas ini harus melalui pemeriksaan ketat. Ada dua gerbang Monas yang dibuka untuk peserta Munajat 212, yakni Pintu Monas Timur dan Patung Kuda. 

Pantauan Liputan6.com, masyarakat yang hendak masuk area Monas harus melewati pemeriksaan ketat di pintu masuk. Pemeriksaan fisik dan barang bawaan itu dikelompokkan menjadi dua berdasarkan jenis kelamin.

Jemaah perempuan diperiksa oleh polisi wanita (Polwan), sementara jemaah laki-laki diperiksa oleh Laskar Pembela Islam (LPI) dan diawasi petugas kepolisian. 

Proses pemeriksaan itu dilakukan untuk memastikan tidak ada senjata tajam atau barang berbahaya lain yang dibawa pengunjung ketika memasuki area Monas. Bahkan, korek api juga tidak diizinkan dibawa masuk.

"Iya SOP-nya (standar operasional prosedur) begitu. Kemarin sudah dikoordinasikan sama panitia," ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Harry Kurniawan saat ditemui di lokasi, Jakarta. 

Harry menegaskan, pemeriksaan ketat itu diterapkan bukan karena insiden ledakan di dekat lokasi debat capres beberapa waktu lalu.

"Ini kan kegiatan masyarakat ada SOP-nya itu kita lakukan. Di GBK juga sudah kita lakukan sterilisasi seperti ini juga. Protapnya emang seperti itu," tutur dia. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tak Ada Benda Berbahaya

Sejauh ini tidak ditemukan senjata tajam maupun benda berbahaya lainnya dari tas pengunjung. Petugas sejauh ini hanya menyita korek api dari jemaah Munajat 212. 

Pemeriksaan ketat ini pun mendapat respons beragam dari jemaah. Salah satu peserta Munajat 212, Deni (28) tidak merasa keberatan dengan penerapan pemeriksaan ketat untuk memastikan keamanan kegiatan doa bersama itu. 

"Ya selagi buat keamanan sih nggak masalah, ini kan buat keamanan bersama, daripada nanti kebobolan malah jadi repot semua," ucapnya.

Sementara, Ahmed (30) menilai pemeriksaan tersebut berlebihan. Apalagi korek api turut disita dalam pemeriksaan tersebut 

"Perasaan baru sekarang diperiksa kayak gini. Dulu-dulu pas dari Aksi 411 sampai yang Reuni 212 kemarin kayaknya enggak pernah diperiksa seketat ini," kata Ahmed.

 

Saksikan Video pilihan Berikut Ini: 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.