Sukses

Pengamat: Soft Approach Lebih Efektif Hadapi Kelompok Teror Ali Kalora

Ali juga melihat cara yang efektif dengan membujuk eks kombatan atau kelompok teror menyerah dan turun gunung dari tempat persembunyian.

Liputan6.com, Jakarta - Pengamat terorisme Ali Fauzi menilai pemberangusan kelompok teroris di Poso tak lagi efektif dengan kontak senjata. Dia meyakini jika pendekatan tanpa kekerasan atau soft approach akan lebih berdampak untuk membuat mereka angkat tangan dan kembali ke NKRI.

"Saya kira lebih bermanfaat upaya bernegosiasi, ke alim ulama, tokoh masyarakat dan mengimbau kepada mereka (kelompok teror) untuk menghentikan aksi sporadis ini," kata Ali kepada Liputan6.com, Kamis (3/1/2019).

Selain pendekatan kepada tokoh-tokoh, Ali juga melihat cara yang efektif dengan membujuk eks kombatan atau kelompok teror menyerah dan turun gunung dari tempat persembunyiannya.

"Upaya mendekat kepada eks kombatan dan merayu mereka yang ada di atas (wilayah perbukitan) supaya tak lagi melakukan aksi merugikan bagi keamanan Poso dan Indonesia," jelas Ali.

"Jadi negosiasi untuk turun menyerah dan kalau dihukum tidak berat. Hal ini mereka bisa pertimbangkan, karena yang jadi kekhawatiran kalau mereka turun gunung akan dihabasi," imbuh Ali.

Sebelumnya, aksi terorisme kembali terjadi di Desa Salubanga, Sausu, Parimo, Sulteng pada Senin 31 Desember 2018, saat Polri tengah mengevakuasi jasad warga sipil korban mutilasi di kawasan tersebut.

Dua anggota Polri yakni Bripka Andrew dan Bripda Baso menjadi korban penembakan oleh sekelompok penyerang yang dipastikan adalah bagian dari Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perburuan Hadapi Kendala

Aparat kepolisian menghadapi sejumlah kendala dalam perburuan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso pimpinan Ali Kalora. Medan yang berat ditambah cuaca yang kurang bersahabat menjadi salah satu penghambat penangkapan mantan anak buah Santoso itu.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulawesi Tengah AKBP Heri Murwono mengatakan, pengejaran oleh puluhan personel Brimob terhadap kelompok teroris Poso ini, hingga kini masih berlangsung.

Pengejaran menyusul aksi penembakan terhadap polisi yang tengah mengevakuasi korban mutilasi di Dusun Salubose, Desa Salubanga, Sausu, Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah.

"Kendala medan hutan, berbukit dan semak belukar, cuaca hujan," ujar Heri.

Saat ini puluhan anggota Brimob yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Tinombala tengah menyisir pegunungan yang disinyalir sebagai tempat persembunyian kelompok teroris tersebut.

"(Petugas) masih di atas melakukan pengejaran," tutur Heri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.