Sukses

Buru Kelompok Teroris Poso Ali Kalora, Polisi Temukan 3 Bom Lontong

Dua peleton Brimob Polri dikerahkan untuk memburu kelompok teroris Poso, Ali Kalora usai penyerangan polisi di wilayah Parigi Moutong.

Liputan6.com, Jakarta - Polda Sulawesi Tengah menerjunkan dua peleton Brimob untuk memburu kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso pimpinan Ali Kalora usai penyerangan terhadap anggota di wilayah Parigi Moutong. Hasil sementara, petugas menemukan sejumlah amunisi dan tiga buah bom lontong.

"Berhasil diamankan barang bukti berupa tiga buah bom lontong, dua amunisi aktif kaliber 5,56 mm, tujuh selongsong peluru kaliber 5,56 mm, dan satu buah teropong siang," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo soal teroris Poso, Jakarta, Selasa (1/1/2019).

Selain itu, polisi mengamankan barang bukti berupa tiga buah sendok makan, tiga toples plastik kecil berisi sembilan biji buah kurma dicampur kue, tiang botol air mineral, empat buah jerigen kosong kapasitas 2 liter, satu potong kaos berkerah, dan satu potong sebo (penutup kepala).

Semua barang bukti itu ditemukan di sekitar lokasi baku tembak antara petugas dan kelompok teroris Poso di Dusun Salubose, Desa Salubanga, Kecamatan Sausu, Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah pada Senin 31 Desember 2018 pagi.

"Saat ini Satgas Tinombala Polda Sulteng masih melakukan pengejaran kelompok Ali Kalora cs," kata Dedi.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Disengaja

Penembakan tersebut terjadi saat aparat kepolisian tengah mengevakuasi jasad warga sipil korban mutilasi di kawasan Desa Salubanga, Sausu, Parimo, Sulteng pada Senin 31 Desember 2018. Jalan yang dilalui petugas ditutup dengan kayu dan ranting pohon.

Saat hendak disingkirkan, dua anggota yakni Bripka Andrew dan Bripda Baso ditembaki oleh kelompok teroris Poso pimpinan Ali Kalora dari arah belakang. Kontak tembak antara petugas kepolisian dan kelompok teroris pun tak terhindarkan.

Setelah berjibaku dengan hujan peluru selama sekitar 30 menit, kedua anggota yang mengalami luka tembak akhirnya berhasil dievakuasi. Polri menduga, warga sipil berinisial RB alias A (34) sengaja dimutilasi untuk memancing kedatangan aparat kepolisian dan selanjutnya dijadikan sasaran tembak.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.