Sukses

Polda Lampung Kerahkan Anjing Pelacak Cari Korban Tsunami

Polda Lampung telah membentuk tim Disaster Victim Investigation (DVI) untuk memudahkan identifikasi jenazah korban tsunami yang telah ditemukan.

Liputan6.com, Bandarlampung - Kepolisian Daerah (Polda) Lampung terus mencari korban terdampak tsunami di wilayah perairan provinsi itu. Pencarian korban dibantu anjing pelacak.

"Ini sangat efektif untuk menemukan korban yang telah meninggal dunia," kata Kapolda Lampung, Irjen Purwadi Arianto di Bandarlampung, Selasa (25/12/2018).

Ia menambahkan, pencarian korban bencana tsunami menggunakan anjing pelacak dengan tujuan untuk memudahkan pencarian para korban lainnya yang belum ditemukan. Beberapa korban yang telah ditemukan rata-rata tertimpa reruntuhan bangunan.

"Apalagi ini sudah memasuki hari ke-4 dan efeknya adalah bau. Dengan bau itu kita bisa lebih memudahkan untuk menemui korban menggunakan anjing pelacak," ucap Purwadi seperti dilansir Antara.

Dia menambahkan, pihaknya juga telah membentuk tim Disaster Victim Investigation (DVI) untuk memudahkan identifikasi jenazah korban tsunami yang telah ditemukan.

"Kita bisa identifikasi dari bekas-bekas material di tubuhnya ataupun melalui sidik jari jika masih memungkinkan. Jika jenazah anak kecil kita lakukan dengan cara mengumumkan jika ada keluarganya yang merasa kehilangan," kata Purwadi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Korban di Lampung

Berdasarkan data dari Polda Lampung hingga pagi ini korban bencana tsunami di perairan Provinsi Lampung telah merenggut nyawa sebanyak 108 jiwa yang terdiri dari anak-anak hingga dewasa.

Dari 108 orang tersebut, Polda Lampung sampai saat ini masih melakukan identifikasi terhadap sembilan orang yang belum diketahui identitasnya.

Bencana tsunami tidak hanya merenggut ratusan nyawa di Provinsi Lampung. Sebanyak 240 orang juga mengalami luka ringan maupun luka berat. Sampai saat ini, korban luka-luka sedang menjalani perawatan di rumah sakit maupun puskesmas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.