Sukses

Mendagri Serukan Jajaran Pemerintahan Peringati dan Maknai Jiwa Kepahlawan

Mendagri Tjahjo Kumolo di sela–sela kunjungan kerja menghadiri undangan FISIP Universitas Udayana Bali tepat pada Hari PahlawanSabtu (10/10/2018) menyerukan untuk selalu mengenang dan menghormati jasa–jasa para pahlawan.

Liputan6.com, Jakarta Mendagri Tjahjo Kumolo di sela–sela kunjungan kerja menghadiri undangan FISIP Universitas Udayana Bali sebagai pembicara Seminar Nasional Masa Depan Kedaulatan Rakyat Indonesia, Supremasi Hukum dan Akuntansi Publik, menyampaikan dan menyerukan untuk selalu mengenang dan menghormati jasa – jasa para pahlawan yang bertepatan dengan hari ini sabtu, (10/10/2018).

“Bung Karno pernah menegaskan bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya. Kalimat singkat dari Bung Karno ini memiliki makna yang sangat mendalam bagi kita semua. Tanpa pengorbanan dan perjuangan para pahlawan dan perintis kemerdekaan, tidak akan ada gagasan besar untuk mendirikan sebuah negara yang bernama Republik Indonesia,” ujar Tjahjo.

Lebih lanjut, Tjahjo menyerukan kepada jajaran pemerintahan mulai Pusat, pemerintah daerah, kecamatan, kelurahan sampai desa memperingatinya, memasang spanduk, dan atribut lainnya untuk mengenang dan menghormati jasa para pahlawan.

“Walaupun hari ini hari libur yang bertepatan dengan dengan tanggal 10 November semua jajaran pemerintahan memperingati dan mengenang jasa para pahlawan. Apa yang kita lakukan saat ini tidak ada artinya dibandingan dengan pengorbanan para pejuang pendahulu kita,” serunya.

Republik Indonesia yang berdiri atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa ini dapat kita terus nikmati kemerdekaannya karena para pahlawan pendahulu kita mengajarkan kepada kita keteladanan akan rela berkorban. Bung Karno mengingatkan berkali-kali dalam berbagai pidatonya, bahwa kehidupan bernegara Republik indonesia ini hanya bisa terwujud dan menjadi lebih baik dan maju kalau kita semua mau berkorban, mau memberi dan mau mengabdikan hidup untuk merawatnya.

“Anugerah terindah yang telah para pahlawan ciptakan untuk kami generasi penerus bangsa yang baru, dan akan tetap sama sampai saat ini,” serunya.

“Nasionalisme itu ialah suatu itikad, suatu keinsyafan rakyat bahwa rakyat itu ada satu golongan, satu bangsa. Terima Kasih Para Pahlawan kami tidak mampu membalas jasa dan pengorbananmu,” pungkas Tjahjo.

 

(*)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini