Sukses

Polri Imbau Keluarga Korban Lion Air JT 610 Bawa Data untuk Identifikasi

Pesawat Lion Air JT 610 dilaporkan hilang kontak 13 menit setelah take off dari Bandara Soekarno Hatta pada 06.20 WIB.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Bidang Disaster Victim Identification (DVI) Pusdokkes Polri Kombes Lisda Cancer meminta keluarga korban pesawat Lion Air JT 610 untuk membawa data-data dan dokumen untuk kepentingan identifikasi.

Data-data tersebut di antaranya data sidik jari dalam bentuk ijazah dan sebagainya, data gigi (nomor telepon dokter gigi yang merawat), data medis (nomor telepon dokter yang merawat), dan info tentang properti (termasuk pakaian yang dikenakan saat berangkat).

Data-data tersebut dapat dilaporkan ke Rumah Sakit Bhayangkara Said Sukanto atau RS Polri, Kramatjati, Jakarta.

"Untuk keperluan data DNA, diharapkan yang datang ke rumah sakit adalah orang yang ada hubungan darah dengan korban (orang tua dan anak)," ujar Lisda dalam keterangam yang diterima Liputan6.com, Senin (29/10/2018).

Sementara itu, pihak Lion Air mencatat, ada 181 penumpang yang berada dalam pesawat yang mengalami kecelakaan tersebut. Dua di antaranya bayi. Kru pesawat tersebut terdiri dari 2 kokpit kru dan 6 orang awak kabin.

Sebelumnya, Pesawat Lion Air JT 610 dilaporkan hilang kontak 13 menit setelah take off dari Bandara Soekarno Hatta pada 06.20 WIB. Basarnas memastikan pesawat tersebut jatuh di Tanjung Karawang.

 

(Liputan6.com/Melissa Octavianti)

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

7 Hari Evakuasi Korban

Basarnas menetapkan masa evakuasi penumpang pesawat Lion Air JT 610 dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat selama tujuh hari sejak hari ini. Masa evakuasi ini akan diperpanjang jika waktu dirasa belum cukup.

"Evakuasi selama tujuh hari dan nanti bisa diperpanjang tiga hari," kata Deputi Operasi Basarnas, Nugroho Budi W di Gedung Basarnas, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (29/10/2018).

Saat ini Basarnas telah menerjunkan 150 personel ke lokasi jatuhnya pesawat Lion Air. Basarnas juga dibantu anggota TNI dan Polri sebanyak 150 orang. Nugroho mengatakan, proses evakuasi ini juga dibantu nelayan yang sedang berada di sekitar perairan Tanjung Karawang.

"Total ada 300-an personel dan akan ditambah lagi untuk mempercepat evakuasi dan nelayan-nelayan ikut bergabung juga," sebutnya.

Sementara ini tim penyelam dari Basarnas diterjunkan sebanyak 30 orang. Dan dipastikan TNI dan Polri juga menerjunkan tim penyelam untuk mencari badan Lion Air. Saat ini kondisi cuaca cukup bagus untuk melakukan penyelaman.

"Cuaca sekarang cukup bagus dan hanya mendung sedikit saja," jelasnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.