Sukses

KPK Periksa 8 Anggota DPRD Kalteng yang Terjaring OTT

KPK memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan status hukum mereka anggota DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) yang terkena operasi tangkap tangan.

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 8 anggota DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) serta enam pihak swasta yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) tiba di Gedung KPK Kuningan Jakarta Selatan, Jumat (26/10/2018). Saat ini, mereka tengah diperiksa secara intensif oleh penyidik KPK.

"8 anggota DPRD Kalteng dan 6 pihak swasta sudah di KPK, pada mereka dilakukan pemeriksaan secara intensif," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Gedung KPK Kuningan Jakarta Selatan, Jumat (26/10/2018).

KPK sebelumnya mengamankan 14 orang dalam operasi senyap di Jakarta. Tim penindakan KPK juga mengamankan barang bukti uang ratusan juta rupiah yang diduga terkait urusan perkebunan kelapa sawit di Kalteng.

KPK menduga transaksi yang dilakukan kali ini bukanlah pertama. Disinyalir sebelumnya sudah ada pemberian suap pada anggota DPRD Kalteng yang melakukan pengawasan di bidang perkebunan dan lingkungan hidup tersebut.

Saat ini, 14 orang yang terkena OTT, masih berstatus sebagai saksi. KPK memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan status hukum mereka.

"Penyidik memiliki waktu 1x24 jam untuk memeriksa 14 orang yang diamankan. Besok akan dijelaskan rinci soal konstruksi perkara," tambah Febri.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Suap Perkebunan

KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Anggota DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng). OTT diduga terkait dengan pelaksanaan tugas DPRD dalam bidang Perkebunan dan lingkungan hidup.

"Diduga telah terjadi transaksi antara pihak DPRD Kalteng dengan swasta terkait pelaksanaan tugas DPRD dalam bidang perkebunan dan lingkungan hidup," ujar Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan saat dikonfirmasi, Jumat (26/10/2018).

Total ada 14 orang yang diamankan yang terdiri dari anggota DPRD Kalteng dan pihak swasta. Basaria mengatakan dalam OTT ini pihaknya turut mengamankan uang ratusan juta.

"Selain itu ada uang ratusan juta yang diamankan sebagai bagian dari komitmen fee," kata dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.