Sukses

PVMBG Minta Masyarakat Waspada Soal Gempa

Selain itu, PVMBG meminta sosialisasi bangunan tahan gempa harus terus dilakukan

Liputan6.com, Jakarta - Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi meminta masyarakat waspada soal mitigasi gempa. Hal itu disebabkan letak Indonesia dilintasi oleh lempeng aktif yang memicu gempa.

Menurut Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami PVMBG Sri Hidayati, salah satu lempeng aktif yang berada di Indonesia adalah cesar aktif Palukoro yang bergerak beberapa waktu lalu. Akibatnya terjadi rentetan gempa di Palu dan Donggala dengan gempa utama berkekuatan 7,4.

"Bukan kita terus menjadi ketakutan sehingga tidak bisa bertindak apa saja, tapi kitanya jadi lebih waspada. Kita menjadi lebih tahu, apa yang seharusnya kita lakukan apabila terjadinya gempa. Itu yang paling sederhana," ujar Sri saat dihubungi, Minggu, (30/9/2018).

"Kemudian penataan ruang. Jadi penataan ruang dalam satu kota atau wilayah itu harus mengakomodir ruang terbuka. Jika ada gempa kan bisa dijadikan titik kumpul disitu," imbuh dia.

Sri mengatakan selain itu, sosialisasi bangunan tahan gempa harus terus dilakukan. Bangunan tahan gempa yang dimaksud Sri, yaitu bangunan yang didirikan harus memiliki empat besi beton penyangga apabila bertingkat.

 

Saksikan video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Antisipasi Guncangan Gempa

Kaidah pendirian bangunan khususnya yang bertingkat itu, untuk mengantisipasi jika terjadi guncangan gempa. Karena seringkali timbulnya korban saat terjadinya gempa, akibat tertimpa bangunan yang roboh.

"Bangunan yang roboh itu yang membuat terjadinya korban jiwa," jelas Sri.

PVMBG Badan Geologi menyatakan Pulau Sulawesi sudah tercatat di peta yang diterbitkan oleh pusat gempa nasional. Tugas PVMBG Badan Geologi sendiri pada pusat gempa nasional itu membuat skala peta gempa menjadi lebih kecil ke tingkat provinsi.

Nantinya salinan peta dari pusat gempa nasional itu disebarkan ke pemerintah provinsi dan beberapa kabupaten, sebagai pemberitahuan bahwa daerah tersebut berada di lempeng aktif yang rawan terjadinya gempa.

"Peta gempa nasional itu akan di update beberapa tahun sekali. Jadi setelah di update akan langsung diberikan kepada pemerintah daerah disana," ujar Sri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.