Sukses

Komnas HAM: Rakyat Papua Terpecah Soal Freeport

Komnasham menyatakan, masyarakat Papua saat ini terbelah menjadi dua yakni ada yang mendukung Freeport dan ada yang kontra terhadap kebijakan manajemen PT. Freeport.

Liputan6.com, Jakarta: Komnas HAm menyatakan, terkait keberadaan PT Freeport, ketegangan di Papua kian meluas, karena masyarakat Papua saat ini terbelah menjadi dua yakni ada yang mendukung Freeport dan ada yang kontra terhadap kebijakan manajemen PT. Freeport. Komnas HAM telah melakukan investigasi mengenai masalah ini, menyusul terjadinya aksi-aksi kekerasan yang menimbulkan korban jiwa.

"Yang Freeport ini investigasinya belum selesai karena masih mengumpulkan informasi lebih lanjut. Apalagi sekarang ketegangan di wilayah Papua masih mengeras karena ada yang pro Freeport dan tidak. Jadi masyarakat ini atau suku-sukunya itu terbelah, dan ini mengakibatkan ketegangan baru di Timika saat ini," paparnya. 

Komnas HAM juga menginvestigasi kasus kerusuhan dalam aksi unjukrasa buruh PT. Freeport Indonesia menuntut peningkatan kesejahteraan yang sampai saat ini masih belum menemui kata sepakat.

"Mengenai kasus PT Freeport kepada pekerja lokal, dan pekerja lokal ini menuntut kenaikan upah meraka, dan ini berlangsung sejak lama dan ini menimbulkan kondisi ketidak amanan di Papua," ungkapnya.

Dalam rentetan kasus tersebut, Ifdhal juga menjelas kan bahwa selain ada pada tuntutan buruh tersebut juga ada penembakan yang dilakukan oleh aparat keamanan terhadap pekerja freeport yang lainnya. "Dan ini adalah dua kasus yang kita investigasi sendiri-sendiri," jelasnya.

Bentrokan antara aparat keamanan yang represif dengan karyawan PT Freeport terjadi saat digelar unjuk rasa di Terminal Gorong-gorong Timika, Senin, (10/10). Bentrokan itu menyebabkan empat orang karyawan yang belum diketahui identitasnya terluka akibat terkena peluru tajam, bahkan seorang diantaranya dilaporkan tewas.

Sejumlah polisi juga terluka, dan tiga mobil kontainer dibakar massa di ruas jalan dari Pelabuhan Portsite menuju Tembagapura, tepatnya di Mil 28 samping Bandara Mozes Kilangin dan di Terminal Bus Gorong-gorong Timika. Sampai saat ini unjuk rasa karyawan Freeport masih kerap terjadi. (mla)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini