Sukses

Polisi Sita Video ISIS dan Buku Paramiliter dari Penangkapan Teoris di Unri

Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menyita sejumlah barang bukti terkait penangkapan tiga terduga teroris di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Riau.

Liputan6.com, Jakarta - Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menyita sejumlah barang bukti terkait penangkapan tiga terduga teroris di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Riau. Salah satu barang bukti itu adalah video ISIS.

Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Setyo Wasisto mengatakan, petugas juga menyita buku-buku.

"Satu video dari ISIS dan ada juga buku teknik survival, cara merakit bom. Navigasi darat dan sebagainya," ucap Setyo di Mabes Polri, Jakarta, Minggu (3/6/2018).

Selain itu, Polri menyita dua buah busur panah serta delapan anak panah dan satu buah senapan angin dari tempat sembunyi teroris Riau tersebut. Termasuk, dua buah bom pipa yang sudah jadi.

Ada pula serbuk-serbuk yang belakangan diketahui sebagai bahan baku pembuat bom.

"Ditemukan ada serbuk warna putih 3, serbuk warna abu-abu kecokelatan, warna hitam, warna kuning, cairan bening, dan geranat tangan rakitan," ujar Setyo soal barang sitaan dari penangkapan teroris Riau.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

High Explosive

Setyo mengatakan Polri telah selesai mengidentifikasi bahan-bahan itu. Bahan-bahan itu merupakan unsur pembuat bom rakitan yang menghasilkan daya ledak tinggi atau high explosive.

"Serbuk putih teridentifikasi sebagai TATP Bahan peledak jenis high eksplosiv yang merupakan campuran hidrogen peroksida asenton dan oli. Serbuk putih lainnya potasium nitrat yang merupakan campuran bahan bakar, dan pupuk KNO3. Sementara serbuk warna abu-abu terindentifikasi PATP," dia memaparkan.

"Serbuk warna hitam potasium nitrat, serbuk warna kuning sulfur, cairan bening Simsulfat. Ada juga terindentinfikasi merupakan unsur-unsur granat bom rakitan," lanjut Setyo.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.