Sukses

Jemaah Korban First Travel Minta Jokowi Bentuk Tim Pencari Fakta

Jemaah korban penipuan PT First Travel rapat dengar pendapat dengan Fraksi PDIP.

Liputan6.com, Jakarta - Jemaah korban penipuan PT First Travel rapat dengar pendapat dengan Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Dalam rapat tersebut, mereka meminta PDIP menyampaikan pada Presiden Jokowi membuat Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk menyelesaikan masalah tersebut.

"Sebagai partai pengusung Presiden, tolong dong dibantu kami minta dibikinin TGPF," kata kuasa hukum korban First Travel Riesqi Rahmadiansyah di lokasi, Senin 2 April 2018.

Menurut Riesqi, selama ini para korban First Travel sudah berulang kali meminta bantuan Kementerian Agama (Kemenag). Namun, hingga kini belum belum juga mendapatkan titik terang.

Pembentukan TGPF First Travel ini, kata dia, sebaiknya melibatkan para korban. Sebab, nantinya akan berguna untuk membuka beberapa fakta yang tidak bisa dibuka oleh kepolisian dan kejaksaan.

"Kalau umpamanya Anniesa itu mungkin akan sulit cerita ke pihak pengadilan, atau kepolisian atau kejaksaan. Tapi kalau kita yang menanyakan langsung itu bisa. Kita juga di TGPF ini unsurnya mungkin ada kepolisian, ada kejaksaaan, kita juga dilibatkan," ungkapnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Janji Sampaikan

Dari Fraksi PDIP yang diwakili Rieke Diah Pitaloka dan Alfia Reziani mengatakan, akan menyampaikan amanah para jemaah pada presiden. Rieke berharap Presiden bisa memberikan perhatian secara langsung terhadap kasus ini.

"Karena ini sudah mulai mengerucut pada kasuistik tapi untuk kami Fraksi PDIP ini amanah suka enggak suka harus kita sampaikan pada Presiden dan saya yakin Pak Presiden akan bisa membuka komunikasi mengenai hal ini. Entah melalui staf menteri syukur-syukur bisa Beliau sendiri," ucapnya.

 

Reporter: Sania Mashabi

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.