Sukses

Ratusan Korban Kebakaran Taman Kota Berharap Bisa Kembali Bangun Tempat Tinggal

Saat ini korban kebakaran berharap adanya bantuan lain yang dapat membuat mereka dapat membangun kembali tempat tinggalnya yang musnah dilalap api.

Patroli, Jakarta - Ratusan korban kebakaran di kawasan Taman Kota, Kembangan, Jakarta Barat, hingga kini terpaksa tinggal di pengungsian. Mereka berharap adanya bantuan supaya bisa kembali membangun tempat tinggal mereka.

Seperti ditayangkan Patroli Indosiar, Sabtu (31/3/2018), beginilah aktivitas korban kebakaran di kawasan Taman Kota, Sabtu pagi. Bantuan yang terus mengalir seperti pakaian membuat korban kebakaran mendatangi posko bantuan untuk memilih pakaian. Tidak hanya pakaian, bantuan lainnya terus mengalir seperti obat-obatan hingga makanan.

Korban kebakaran mengaku bantuan berupa makanan, minuman, dan pakaian sudah dirasa cukup. Saat ini korban kebakaran berharap adanya bantuan lain yang dapat membuat mereka dapat membangun kembali tempat tinggalnya yang musnah dilalap api.

"Kalau masalah bantuan sudah cukup semua. Tapi saya minta bantuannya supaya boleh dibangun lagi," kata korban kebakaran, Sariyem.

Keinginan Sariyem untuk bisa kembali membangun tempat tinggalnya disampaikan langsung ke Pangdam Jaya Mayjen TNI Joni Supriyanto yang Sabtu pagi meninjau lokasi kebakaran. Pangdam berdialog dengan korban kebakaran untuk mengetahui kebutuhan mereka.

"Kami sudah menyiapkan beberapa bantuan seperti ada bahan makanan, alat tulis. Karena banyak anak-anak yang masih sekolah," ujar Pangdam Jaya Mayjen TNI Joni Supriyanto.

Untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran yang menghanguskan ratusan rumah di kawasan Taman Kota, tim Puslabfor Polri dan tim Identifikasi Polres Metro Jakarta Barat menggelar penyelidikan di lokasi kebakaran. Dalam penyelidikan tersebut polisi mencari barang bukti dan meminta keterangan dari sejumlah saksi. Polisi juga mendatangi lokasi ditemukannnya dua korban tewas dalam musibah kebakaran yang terjadi pada Kamis 29 Maret malam.

Akibat kebakaran, sebanyak 2.500 warga kehilangan tempat tinggal.