Sukses

Alasan PAN Cenderung Tak Dukung Jokowi di Pilpres 2019

PAN kemungkinan akan memilih untuk memajukan calon alternatif Pemilihan Presiden 2019.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto memberi sinyal partainya tak akan mendukung Jokowi di Pemilihan Presiden 2019. Menurut Yandri, pilihan tersebut muncul bukan karena partai berlambang matahari itu membenci Jokowi.

Menurut dia, selama ini komunikasi dengan Jokowi berjalan baik. PAN memalingkan dukungan dari Jokowi lantaran tak ingin ada calon tunggal dalam pilpres mendatang.

"Bukan karena benci Pak Jokowi. Kalau semua ke Pak Jokowi bisa calon tunggal. Kita enggak mau calon tunggal. Calon tunggal malah enggak elok," ucap Yandri ditemui usai Rapat Paripurna, di Gedung DPR RI, Jakarta Selatan, Senin (5/3/2018).

Karena itu, PAN cenderung mengajukan calon alternatif. Menurut Yandri, keputusan itu berdasarkan masukan dari internal partai dalam rapat kerja nasional (rakernas) dan rapat pimpinan nasional (rapimnas).

"Sampai hari ini kecenderungan kuat itu di atas 80 persen, ya kita ingin menghadirkan calon alternatif," kata Yandri.

Politikus PAN itu mengaku tidak mengkhawatirkan tantangan rendahnya elektabilitas bila memunculkan calon alternatif. Calon baru, kata dia, elektabilitasnya akan naik dengan sendirinya. 

Dia mencontohkan, ketika Hatta Rajasa belum sah berpasangan dengan Prabowo, elektabilitas Hatta belum muncul. Namun, ketika telah sah berpasangan dengan Prabowo, elektabilitas Hatta meningkat saat bersaing dengan Jokowi-JK di Pilpres 2014.

"Misal survei belum bagus, menurut kami, itu bukan suatu kendala," ujar Yandri.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pertemuan Zulkifli dan Mega

Selain itu, anggota Komisi II DPR RI ini juga menanggapi rencana pertemuan ketua umum partainya, Zulkifli Hasan, dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri. Menurutnya, dalam rencana pertemuan itu, Zulkifli berkapasitas sebagai Ketua MPR RI, bukan sebagai Ketua Umum PAN.

"Mungkin Bang Zul ada yang mau disampaikan ke Bu Mega ya, mungkin," katanya.

Ia mengungkapkan, ketua umum partainya sudah biasa bertemu dengan partai lain, meskipun partai tersebut akan mengusung calon yang berbeda dengan partainya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.