Sukses

Polemik Mobil Listrik Disebut Cara Anies Baswedan Ajak Masyarakat Menilai Kebijakan

Polemik terkait subsidi mobil listrik yang dilontarkan Anies Baswedan dianggap cara cerdas mengajak masyarakat menilai kandidat bukan berdasarkan suka atau tak suka.

Liputan6.com, Jakarta Polemik terkait subsidi mobil listrik yang dilontarkan bakal calon presiden Anies Baswedan mendapat pujian. Hal tersebut dianggap cara cerdas mengajak masyarakat menilai kandidat bukan berdasarkan suka atau tak suka.
 
"Tapi ada substansi yang diberikan, jangan kemudian ingin menarik pencitraan belaka, menaikan elektabilitas," ujar Koordinator Juru Bicara Demokrat Herzaky Mahendra Putra saat dihubungi, Jumat (12/5/2023).
 
Herzaky menyebut Anies ingin membawa demokrasi ke arah yang lebih dewasa. Hal itu, kata Herzaky, sesuai dengan keinginan Demokrat di bawah kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY.
 
Herzaky menilai kritik yang dilontarkan Anies dapat memicu kandidat lain. Misalnya memberi koreksi dan masukan, atau bahkan membantah kritik Anies.
 
"Kalau Mas Anies kritik subdisi mobil listrik, silakan dong kritik balik kalau ada yang tidak pas, tunjukkan mana yang tidak pas, berikan data pembanding yang clear, sehingga ada solusi yang lebih baik," kata dia.
 
Herzaky melihat sikap Luhut Pandjaitan yang merespons kritik Anies itu arogan. Apalagi dengan menantang Anies untuk bertemu. Menurut Herzaky sikap itu tak tepat. Sebab Anies merupakan bakal capres yang memiliki rekam jejak. 
 
"Dulu Jokowi saja belum tuntas di Jakarta bisa dibilang sukses memimpin Indonesia, apalagi mas Anies. Membuktikan loyalitas dan konsistensinya di jakarta selama lima tahun, bukan hanya mengejar sensasi belaka," kata Herzaky.
 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Awal Mula Polemik Mobil Listrik

Polemik subsidi mobil listrik diawali kritik Anies saat deklarasi relawan Amanat Indonesia di Jakarta, Minggu, 7 Mei 2023. Menurut dia, emisi karbon mobil listrik per kapita dan per-kilometer justru lebih tinggi daripada emisi karbon bus berbahan bakar minyak.  
 
"Kenapa itu bisa terjadi? Karena bus memuat orang banyak sementara mobil listrik pribadi memuat sedikit orang," kata Anies, Minggu, 7 Mei 2023.
 
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan turut menanggapi kritik tersebut. Dia menilai mobil listrik sudah tepat sebagai solusi mengurangi polusi udara karena sudah melalui studi menyeluruh dan menjadi tren di seluruh dunia. 
 
"Saya kira enggak ada lah itu polusi. Mobil listrik sudah ada studi yang komprehensif. Saya kira seluruh dunia, bukan hanya kita. Jangan lawan arus dunia," ujar Luhut di Jakarta, Selasa, 9 Mei 2023.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini