Sukses

KSAL: Pembentukan Armada Ketiga Sebuah Keniscayaan

Ade mengaku sudah mengajukan pembentukan armada ketiga di wilayah tengah, namun ini menyangkut kemampuan biaya.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Ade Supandi menegaskan, pembentukan armada ketiga di kawasan tengah adalah keniscayaan demi menjaga kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Pembentukan armada ketiga adalah keniscayaan, karena wilayah laut Indonesia yang sangat luas," kata Ade di Jakarta, Jumat 12 Januari 2018.

Mabes Angkatan Laut terus mendorong agar pembentukan armada ketiga itu terealisasi, karena dengan luas wilayah laut 3,2 juta kilometer persegi, terlalu berat bila hanya dijaga dua armada, yakni Armada RI Kawasan Barat (Armabar) di Jakarta dan Armada RI Kawasan Timur (Armatim) di Surabaya.

"Ini tidak kecil bagi seorang panglima armada untuk mengawasi laut yang sangat luas," kata mantan Kasum TNI ini seperti dikutip Antara.

Ade mengaku sudah mengajukan pembentukan armada ketiga di wilayah tengah, namun ini menyangkut kemampuan biaya.

"Markas Armada Timur yang dipindahkan di Papua sudah 50 persen. Tinggal menunggu keputusan dari Presiden saja," kata Ade lagi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Membagi Beban Tugas

Mantan Pangarmabar ini menjelaskan, Armatim saja memiliki tugas menjaga perairan yang terlalu luas, mulai dari perairan Tegal sampai perairan timur, sedangkan Armabar bertugas menjaga kawasan Laut China Selatan, Selat Malaka dan selatan Jawa serta Samudera Hindia.

Ade menilai jika ada armada ketiga atau armada tengah, maka tugas menjaga luasnya perairan Indonesia akan semakin efektif. Beban tugas seorang panglima armada menurutnya, tidak lagi menjadi berat seperti yang terjadi saat ini.

"Dan mereka masing-masing punya perhatian atau intensitas kawasan," pungkas Ade.

Pembentukan armada ketiga TNI AL sudah diajukan pada masa Panglima Jenderal TNI Moeldoko, namun hingga kini belum terealisasi.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.