Sukses

Warga Pantau Merapi Lewat Radio Komunitas

Erupsi Gunung Merapi yang terus menerus mengeluarkan abu vulkanik membuat warga yang tinggal di lerengnya selalu waspada. Kewaspadaan itu antara diwujudkan dengan membentuk radio komunitas.

Liputan6.com, Sleman: Warga di sekitar lereng Gunung Merapi, belum lama ini, membentuk radio komunitas. Terbentuknya radio komunitas ini berawal dari kebutuhan untuk membantu menyelamatkan diri dari bencana Merapi.

Radio ini adalah media untuk menyebarkan informasi tentang kondisi terkini Gunung Merapi. Informasi ini disebarkan melalui handy talky di frekuensi 149,070 megahertz ke penggiat radio komunitas di 15 posko yang menyebar di titik-titik yang berada di zona rawan terkena abu vulkanik.

Satu di antaranya adalah posko radio komunitas di Manis Renggo, Klaten, Jawa Tengah, yang melibatkan 10 penggiat. Posko ini dilengkapi peralatan sederhana, seperti handy talky dan rig. Posko yang berada pada radius 15 kilometer dari puncak Merapi ini memantau aktivitas gunung selama 24 jam.

Kehadiran radio komunitas bukanlah hal baru di Yogyakarta. Bermula saat gempa menguncang Yogyakarta pada 2006 lalu, para penggiat radio komunitas menyebarkan informasi ke berbagai sudut kota. Begitu bencana usai penggiatnya kembali ke kegiatan rutin. Sat Gunung Merapi mengeluarkan erupsi sehari kemudian radio komunitas aktif lagi hingga saat ini.(IAN)
 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini