Sukses

Membatik dengan Teknik Air Brush

Seorang perajin batik di Yogyakarta mewarnai batik karyanya dengan teknik air brush. Berawal dari coba-coba, karya Haryanto kini telah mendunia.

Liputan6.com, Yogyakarta: Inovasi bisa membuat suatu produk tampil lebih menonjol dibanding pesaingnya. Setidaknya hal ini dilakukan seorang perajin batik di Jalan Suryodiningratan, Yogyakarta.

Jika pewarnaan batik biasa dengan pencelupan. Proses pewarnaan batik yang dilakukan Haryanto menggunakan semprotan kompresor atau teknik air brush. Gradasi dan warna yang terbentuk tampak lebih unik. Haryanto mengaku memulai teknik perwarnaan ini 10 tahun lalu. "Saya mencari ide sendiri," kata Haryanto, Rabu (28/4).

Dari awal coba-coba. kini karya Haryanto telah mendunia. Sejumlah negara seperti Prancis, Malaysia, dan Singapura rutin memesan batik buatannya. Batik air brush juga diserap dengan baik di pasar lokal. Para konsumen mengaku tertarik dengan motifnya yang agak beda dengan batik lain.

Demi memenui permintaan pasar lokal serta luar negeri, Haryanto bersama para perajinnya harus menyelesaikan sekitar 60 kain batik sehari. Harganya mulai dari Rp 150 ribu hingga di atas Rp 1 juta.(BOG)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.