Sukses


Cara Ketua MPR Agar Pancasila Tidak Lumpuh

Zulkifli Hasan mengusulkan agar nilai-nilai kebangsaan kembali diajarkan di bangku sekolah.

Liputan6.com, Bandung - Ketua MPR Zulkifli Hasan mengaku prihatin dengan kondisi bangsa saat ini. ‎Perilaku masyarakat, terutama generasi muda kini banyak yang tak mencerminkan nilai-nilai Pancasila. Bahkan menurut dia, saat ini Pancasila terancam lumpuh.

"Kalau kita lihat survei salah satu media besar kemarin, sungguh menghawatirkan. Yang mengamalkan Pancasila itu sedikit sekali," ujar Zulkifli di sela rangkaian acara Peringatan Pidato Bung Karno 1 Juni 1945, Bandung, Jawa Barat, Selasa 31 Mei 2016.

Zulkifli menuturkan, dalam survei tersebut, persaudaraan kebangsaan Indonesia menguat hanya 3 persen, selebihnya mengatakan melemah. Sementara yang mengatakan musyawarah mufakat diaplikasikan di kehidupan sehari-hari hanya 1,6 persen.

"Bayangkan sisanya tidak. Nah ke mana Pancasila? Pancasila terancam kelumpuhan kalau hasil survei itu betul," tutur dia.

Karena itu, pihaknya terus menerus menyosialisasikan ‎4 pilar kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika. MPR mengajak semua pihak untuk bersama-sama mengaktualisasikan nilai-nilai kebangsaan tersebut.

‎"Kalau MPR sendiri tentu tidak akan berhasil. Perlu oleh semua kalangan, pemerintah pusat, pemerintah daerah, wartawan, TNI, Polri, kampus-kampus, kita semua," ucap Zulkifli.

Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu juga mengusulkan agar nilai-nilai kebangsaan kembali diajarkan di bangku sekolah. ‎Sehingga generasi muda dapat memiliki wawasan kebangsaan serta tertanam sikap nasionalisme sejak dini.

‎"Kita 18 tahun ini, yang kemarin Pancasila di sekolah dihapus, penataran dihilangkan tapi gantinya tidak ada. Tentu harus ada gantinya yang disesuaikan dengan perkembangan zaman," tutur Zulkifli.

"Nah kalau itu kita laksanakan, saya percaya bahwa Pancasila sebagai pandangan hidup, dasar negara, akan menjadi perilaku sehari-hari," ucap Zulkifli Hasan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini