Sukses

Komite Etik Golkar: Aduan Pelanggaran Ada Unsur Adu Domba

Komite etik mengaku banyak meneirma aduan pelanggaran yang dilakukan para kandidat calon ketua umum Golkar.

Liputan6.com, Nusa Dua - Ketua Komite Etik Munaslub Golkar Fadel Muhammad mengaku pihaknya banyak menerima aduan terkait etika para kandidat calon ketua umum partai. Aduan yang disampaikan mulai dari lisan hingga pesan singkat.

"Kami banyak sekali menerima pengaduan. Sampai hari ini pengaduan yang masuk secara lisan sebanyak 57 pengaduan, SMS yang masuk ada 41 SMS, enam laporan tertulis dan satu temuan dari kejadian yang ada," ucap Fadel di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Jumat (13/5/2015).

Menurut dia, semua pengaduan yang masuk ke lembaganya masih diproses. Laporan-laporan itu akan ditindaklanjuti sesuai koridor yang sudah ada.

"Pengaduan lisan kita teliti dan perhatikan ternyata ada unsur adu domba satu dan lain. Laporan lisan itu tidak bisa kita tindaklanjuti. Jika SMS kita minta lengkapi dokumen tertulis, tapi tidak dilengkapi. Semua laporan tertulis ada enam, sedang kita bahas satu-satu," tutur Fadel.

Sebelumnya disebutkan ada dua kandidat yang diduga melanggar etika. Mereka adalah Setya Novanto dan Ade Komarudin.

Dugaan pelanggaran itu adalah adanya pertemuan salah satu calon ketua umum dengan sekitar 20 ketua DPD I dan DPD II Partai Golkar di sebuah hotel di Jakarta. Selain itu, ada seorang calon ketua umum yang membagikan uang di hotel lain di Ibu Kota.

Selain itu, ada juga dugaan pertemuan salah satu calon ketua umum bagi-bagi uang dengan pengurus DPD II Partai Golkar Jawa Timur di sebuah hotel di Surabaya. Terakhir di Malang, Jawa Timur, salah satu calon bertemu dengan sekretaris DPD II Partai Golkar Jawa Timur.

Selain Setya Novanto dan Ade Komarudin, calon ketua umum yang akan maju dalam Munaslub Partai Golkar di Nusa Dua, Bali, 15 Mei 2015, yakni Syahrul Yasin Limpo, Azis Syamsuddin, Indra Bambang Utoyo, Airlangga Hartarto, Priyo Budi Santoso, dan Mahyudin.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini