Sukses

Motor Digembosi, 'Mata Elang' Nyaris Baku Hantam dengan Petugas

Kejadian bermula saat para petugas tengah merazia parkir liar di kawasan Jalan Setiabudi Selatan, Karet, Jakarta Selatan.

Liputan6.com, Jakarta - Petugas Suku Dinas Perhubungan dan Transportasi (Sudin Hubtrans) Jakarta Selatan nyaris adu jotos dengan sejumlah orang yang diketahui sebagai debt collector kredit kendaraan.

Kejadian bermula saat para petugas tengah merazia parkir liar di kawasan Jalan Setiabudi Selatan, Karet, Jakarta Selatan. Saat itu ban sepeda motor yang tengah diparkir di bahu jalan digembosi.

‎Namun tiba-tiba segerombolan orang yang mengaku sebagai Mata Elang --sebutan lain penagih kredit kendaraan -- menghampiri petugas dan marah-marah. Mereka tak terima motornya yang tengah diparkir digembosi.

"Kenapa dikempesin? Gimana saya mau kerja tagih uang?" ujar salah seorang debt collector dengan nada menantang di Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (12/4/2016).

"Pokoknya nggak mau tahu, pasang lagi tuh pentil. Kalau nggak, habis semua," ancam dia.

Petugas sempat tersulut emosi lantaran didorong oleh salah satu debt collector. Namun Lurah Karet Joko Patmono yang kebetulan berada di lokasi langsung melerai. Suasana kembali kondusif setelah lurah memberikan penjelasan.

Setelah diberi penjelasan, oknum debt collector tersebut langsung pergi dan mendorong motor mereka yang sudah digembosi petugas.

Lurah Karet mengakui kawasan tersebut kerap digunakan untuk parkir liar. Meski sering diberi peringatan dan dilakukan penindakan, warga seolah tak kapok dan kembali memarkirkan kendaraannya di bahu jalan.

"Sudah berulang kali juga kami tindak, tapi masih banyak saja yang parkir sembarangan. Maka itu kami berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan untuk menindak kendaraan yang parkir liar," ucap Joko.

Penertiban parkir liar kemudian dilanjutkan ke Taman Bakrie dan jalan di sekitar Apartemen Sky Garden, Setiabudi, Jakarta Selatan. Hasilnya, sebanyak 80 kendaraan roda 2 digembosi dan 5 mobil lain diderek petugas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini