Sukses

Sopir Angkot di Bogor Protes Sistem Satu Arah Kawasan Kebun Raya

Para sopir angkot mengaku rugi setelah sistem satu arah diterapkan di kawasan Kebun Raya.

Liputan6.com, Bogor - Puluhan sopir angkutan kota (Angkot) secara spontan melakukan aksi sweeping di Kota Bogor. Akibatnya ratusan penumpang terlantar. Padahal sebagian penumpang sudah menunggu angkot sudah lama.

Berdasarkan pantauan, aksi sweeping dilakukan di Jalan Otista tepat depan SD Bangka dan Jalan Juanda mulai, depan Hotel Sahira hingga depan kantor Bank BCA sekitar pukul 11.00 WIB, Kamis (7/4/2016).

Setiap angkot yang membawa penumpang langsung dihentikan dan diturunkan paksa. Aksi kejar-kejaran antar sopir yang tidak mau berhenti pun tidak terhindarkan.

Akibat dari aksi sweeping ini sejumlah penumpang terpaksa berjalan kaki hingga 1 kilometer karena tidak ada sopir yang berani mengangkut penumpang.
Sejumlah angkot dari berbagai trayek di Kota Bogor berdemonstrasi menolak sistem satu arah kawasan Kebin Raya (Liputan6.com/Achmad Sudarno)
Wulan (27), salah seorang penumpang 03 mengaku diturunkan sampai 2 kali. Ia naik dari Baranangsiang hendak menuju Sindang Barang. Padahal dirinya sudah menunggu setengah jam untuk pulang ke rumah usai menjemput anaknya sekolah di Baranangsiang.

"Saya nunggu angkot setengah jam. Begitu dapat angkot eh malah diturunin paksa sampai dua kali di depan SD Bangka sama di depan BCA," ujar warga Loji, Kecamatan Bogor Barat.

Aksi protes ini dipicu adanya penerapan uji coba sistem satu arah seputar Kebun Raya Bogor selama dua minggu lebih. Mereka menilai program tersebut telah merugikan sopir angkot khususnya yang terkena pengalihan rute.

Para sopir menganggap dengan adanya uji coba sistem satu arah searah jarum jam mengakibatkan pendapatan mereka berkurang.
Sejumlah angkot dari berbagai trayek di Kota Bogor berdemonstrasi menolak sistem satu arah kawasan Kebin Raya (Liputan6.com/Achmad Sudarno)
"Dari 13 trayek, yang diuntungkan dua trayek saja, yaitu trayek 09 dan 03. Sementara yang lainnya harus berebut penumpang dengan angkutan yang lain," ujar Mahmudi, salah satu sopir angkot 11 jurusan Baranangsiang Indah-Ramayana.

Mahmudi dan puluhan sopir lainnya mendesak Pemerintah Kota Bogor untuk segera membatalkan sistem satu arah.

"Kami minta rute angkot dikembalikan seperti semula. Kalau begini terus bisa kacau pendapatan kami," ujar dia.

Akibat adanya aksi mogok beroperasi berimbas terjadinya kemacetan sepanjang Jalan Otista bahkan hingga Jalan Pajajaran.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini