Sukses

Kontras Ajak Masyarakat Lawan Segala Bentuk Terorisme

Kontras mengajak masyarakat Indonesia untuk melawan semua tindak terorisme dengan meningkatkan kecintaan terhadap sesama manusia.

Liputan6.com, Jakarta - Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) mengajak masyarakat Indonesia untuk melawan semua tindak terorisme. Terutama dengan meningkatkan kecintaan terhadap sesama manusia.

"Kita mengutuk terorisme, tapi bukan berarti melawan terorisme dengan tindak kekerasan yang sama," ucap Bureau of Campaign and Network Kontras Nisrina N Rahman kepada Liputan6.com, Sabtu (16/1/2016) malam.

Aksi Kontras ini menarik perhatian masyarakat. Mereka membakar 100 lebih lilin dan membagikan stiker kampanye bertuliskan 'Kami tidak takut dan menolak kekerasan'.

Kontras pun menyatakan dukungannya pada penumpasan terorisme. Namun, menurut Nisrina, pemerintah sudah saatnya berubah.

"Ini tantangan bagi pemerintah, mampu enggak mereka menumpas kesewenang-wenangan dan kekerasan dalam tubuh mereka sendiri, seperti menumpas teroris di Sarinah kemarin," lanjut Nisrina.

Menurut dia, kekerasan dan penyalahgunaan kekuasaan dan wewenang yang dimaksud Kontras adalah penangkapan, pembunuhan, tindak kekerasan dan penghilangan orang. Tindakan semena-mena aparat ini, terjadi dari tahun ke tahun dan sering dilupakan bahkan tak diungkap.

"Pemerintah seharusnya tidak semena-mena menangkap, mengintimidasi, bahkan menembak mati seseorang yang diduga teroris tanpa ada pembuktian kesalahan mereka," ujar Nisrina.

Sementara itu Koordinator Kontras Haris Azhar bahkan menolak usulan pemberian kewenangan menangkap dan menahan teroris kepada BIN (Badan Intelijen Negara).

"Kita dukung penumpasan teroris, tapi apa haknya BIN? Tidak serta-merta dengan kejadian ini (teror bom Sarinah), lalu BIN menjadikannya alasan untuk dapat kewenangan," ujar Haris.

Lembaga yang memperjuangkan hak asasi manusia selama 17 tahun ini, mengingatkan pemerintah agar tak mencirikan terorisme dengan satu kelompok aliran agama dan kepercayaan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.