Sukses

Robohnya Patung Jenderal Soedirman Diinvestigasi

Tim investigasi terdiri dari unsur teknis dan non teknis.

Liputan6.com, Purbalingga - Pemerintah Kabupaten Purbalingga melakukan investigasi robohnya patung Jenderal Soedirman. Kepala Bagian Humas Setda Purbalingga, Rusmo Purnomo mengatakan pihaknya telah membentuk tim untuk menyelidiki peristiwa itu.

Tim terdiri dari unsur teknis dan non teknis. Teknis terkait dengan unsur-unsur material bagunan. Sedangkan non teknis terkait dengan unsur seni dan administrasi lainnya.

"Dari hasil kajian akan digunakan untuk membuat kaputusan ke depannya," ujar Rusmo di Purbalingga, Senin (4/1/2015).

Rusmo menambahkan, dari usulan berbagai tokoh masyarakat, Pemkab diminta segera membangun kembali patung tersebut. Namun demikian usulan tersebut perlu diadakan kajian ulang yakni dari segi DED (detail engineering design) dan perencaanaan anggarannya.

"Perencanan DED akan dilaksanakan pada perubahan anggaran 2016, sedangkan untuk pembangunan kemungkinan bisa dilaksanakan pada tahun 2017," kata dia.

Rusmo menceritakan patung yang terletak di Jalan Meyjen Sungkono Purbalingga diresmikan pada 31 Desember 2004 dengan biaya pembangunan sebesar Rp 270 juta, terbuat dari bahan fiber dan kerangka besi. Pembuat design sama dengan pembuatan patung Jenderal Soedirman di Jakarta, yang terbuat dari bahan perunggu dengan anggaran Rp 3,5 milyar.

Patung Jenderal Soedirman di Purbalingga roboh

"Robohnya kemungkinan karena pelapukan pada bahan vibernya, walaupaun telah dilakukan perawatan berupa pengecetan setiap tahunnya," ujar Rusmo.

Dengan pengalaman robohnya patung jenderal Soedirman, lanjut Rusmo Pemkab juga akan melakukan pemeriksaan pada 3 patung dengan bahan yang sama. Seperti patung Knalpot di pertigaan jalan AW Soemarmo, Patung dr. Goeteng Tarunadibrata di Kompleks RSUD, serta patung Atlet lempar peluru di kompeks Stadion Guntur Daryono.

"Dengan pemeriksaan dan cegah dini kita berharap robohnya patung Jenderal Soedirman tidak terulang lagi, kepada patung dengan bahan yang sama," kata Rusmo.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini