Sukses

Kejar Kelompok Santoso, Aparat Temukan Bom dan Jasad Manusia

Santoso selaku pimpinan kelompok ini ditargetkan sudah ditangkap pada Januari 2016. Strategi serta langkah teknis terus didiskusikan.

Liputan6.com, Jakarta - Operasi gabungan TNI-Polri-BIN mengejar kelompok teroris pimpinan Santoso di Poso, Sulawesi Tengah terus dilakukan. Aparat keamanan gabungan sejauh ini sudah menemukan lokasi-lokasi yang ditengarai menjadi markas kelompok Santoso.

"Sudah kami lakukan operasi dan kami sudah temukan lokasi. Ada 10 gubuk tempat tinggal mereka di atas gunung," ujar Kapolri Jenderal Badrodin Haiti di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (21/12/2015).

‎Dari lokasi-lokasi tersebut, lanjut Badrodin, ditemukan sejumlah benda dan barang-barang lain. Terutama bahan-bahan peledak. Bahkan, ditemukan juga 1 jasad pria dewasa di salah satu lokasi tersebut.

"Ada 5 bom, ada peralatan masak, dan peralatan lain. Lalu ditemukan mayat satu pria dewasa yang sudah membusuk," ujar dia.

Menurut Badrodin, TNI-Polri-BIN masih terus mengejar kelompok tersebut. Mengingat, kelompok teroris ini kerap berpindah-pindah tempat untuk melarikan diri dari pengejaran.

"Kami masih kejar, sepertinya mereka lari sebelum pasukan kami datang. Kami akan terus lakukan perburuan," kata dia.

Santoso selaku pimpinan kelompok ini ditargetkan ditangkap pada Januari 2016. Strategi serta langkah teknis terus didiskusikan oleh pihak-pihak yang tergabung dalam operasi tersebut.

"Target bulan Januari, Santoso harus tertangkap," kata Badrodin beberapa waktu lalu.

Santoso Beranggotakan 40 Orang

Seiring operasi Camar Maleo berjalan, tim gabungan sudah mengendus keberadaan Santoso cs. Di dalam hutan dengan medan yang sulit, gembong teroris itu diduga bersembunyi.

Satu per satu data anggota kelompok Santoso dikumpulkan. Badrodin menyebut, anggotanya berjumlah 40 orang. Mereka pun terus mengejar kelompok teroris yang terus menghindar itu.

"Namanya mau ditangkap mereka terus menghindar. Tapi kita tidak tahu durasi lamanya penangkapan," uca‎p Badrodin.

Operasi Camar Maleo sendiri sempat memakan korban. Tepat pada 29 November lalu, di Dusun Gayatri, Desa Meranda, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Pos, KM 6-7 salah satu anggota TNI, Serka Sainudin tewas tertembak saat terjadi kontak senjata dengan Santoso cs.

Sebelum terjadi baku tembak, Serka Sainudin tengah melakukan patroli di wilayah Poso. Dia mengembuskan napas terakhir setelah mengalami luka tembak di bagian kepala.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini