Sukses

Terpapar Sinar Matahari, Tenaga Dartam yang Terpasung Jadi Kuat

Ia dipasung lantaran menderita gangguan jiwa akibat cintanya ditolak oleh gadis pujaan hatinya.

Liputan6.com, Jakarta - Dartam pria yang menghabiskan masa hidupnya 24 tahun di pemasungan, telah diupayakan kesembuhan oleh berbagai pihak. Ia dipasung lantaran menderita gangguan jiwa akibat cintanya ditolak gadis pujaan hatinya.

Kepala Dusun 2 Desa Pageraji, Kecamatan Cilongok, Banyumas, Sudar mengatakan, pihak desa dan camat sudah pernah mencoba menangani Dartam dengan cara membawanya ke RSJ Banyumas. Namun upaya itu gagal.

Dartam dipasung selama 24 tahun. (Liputan6.com/Aris Andrianto)

"Waktu dia memecahkan kaca mobil orang yang sedang melintas di depan rumahnya dulu. Mulai Pak Camat, kapolsek membawanya ke Rumah Sakit Jiwa Banyumas. Namun ternyata tidak bisa disembuhkan, karena sepulang dari rumah sakit jiwa tetap kambuh suka mengamuk," kata Sudar saat ditemui Liputan6.com di Banyumas, Rabu (25/11/2015).

Ia yang masih memiliki hubungan kerabat dengan Dartam pun merasa prihatin. Menurut dia, Dartam berperilaku kerap mengamuk karena memiliki riwayat pernah jatuh ke jurang dan kepalanya membentur batu semasa remaja.

"Mungkin ada syaraf di bagian otaknya yang tidak beres namun tidak langsung dibawa ke dokter ahli syaraf. Sebab secara fisik juga tidak luka-luka maka dianggap sehat. Ditambah lagi masalah saat masuki usia dewasa ingin menikah, gadis yang disukainya menolak cintanya. Lalu oleh teman-temannya sering diledek, maka bertambah depresi, merasa tidak dihargai," beber Sudar.

Dia mengungkapkan Dartam memiliki kekuatan luar biasa. Itu bisa diperolehnya tatkala terpapar sinar matahari.

"Dia kalau terkena sinar matahari pasti tenaganya langsung kuat dan mengamuk. Pernah pohon kelapa tetangganya dipangkas tanpa sebab, dan suka mengancam ke orang lain. Maka dikerangkeng jalan terbaik sebab tidak akan terkena pancaran sinar matahari demi keamanan warga," ujar Sudar.

Tempat pemasungann Dartam. (Liputan6.com/Aris Andrianto)

Karena itu pihak keluarga merasa keberatan seandainya Dartam ini dilepas. Dartam dipastikan akan kembali mengamuk dan mengganggu keamanan warga. Meski dipasung, Dartam mendapatkan perawatan dari adiknya.

"Adiknya yang selalu merawat tempat dia dikerangkeng. Walau buang air besar dan kecil di bilik bambu selau dibersihkan. Setiap hari juga dikasih makan, minum jadi tetap diperhatikan," kata dia.

Namun begitu, ia tak keberatan bila ada pihak yang bersedia untuk merehabilitasinya. "Silakan," tukas Sudar.

Selain Dartam, juga ada Tohidin (32) yang mengalami hal sama. Sudah hampir 5 tahun pria di Desa Jingkang Ajibarang ini harus berada di dalam tempat yang tidak layak karena menderita sakit jiwa.

Tempat itu terbuat dari bambu berukuran 1.5 x 1 meter. Beratapkan asbes, mirip kandang kambing di belakang rumah, Tohidin tinggal dengan kondisi tanpa busana.

Kepala Puskesmas II Ajibarang Edi Hartono mengatakan, sampai kini pihak keluarga belum memberikan jawaban terkait akan dibawanya Tohidin ke Rumah Sakit Jiwa. Padahal pihaknya siap memfasilitasi jika keluarga menginginkan untuk dibawa ke rumah sakit. (Ali/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.