Sukses

Gara-gara Suara Desahan, Lion Air Jadi Pilihan Terakhir Penumpang

Sebagai pelanggan Lion Air, dulu Lambertus bangga dengan pelayanan prima maskapai itu meski murah.

Liputan6.com, Jakarta Meski melewati pengalaman tak menyenangkan ketika terbang dari Suarabaya menuju Denpasar, namun Lemmy Lambertus mengaku tak kapok menggunakan jasa maskapai Lion Air.

Lambertus mengakui sempat gundah pasca peristiwa desahan di dalam kokpit. Ditambah lagi, suara pilot yang menawarkan seorang pramugari janda kepada penumpang.

Namun, sebagai orang yang sering bepergian ke luar kota, Lambertus enggan menyebut jika ia kapok menggunakan jasa Lion Air.

"Saya sering melakukan penerbangan ke luar kota untuk urusan bisnis, utamanya Bali-Manado," kata Lambertus saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (19/11/2015).


Meski tetap akan menggunakan jasa Lion Air, namun Lambertus mengaku Lion Air kini bukan lagi pilihan utama. "Ya, jadi pilihan terakhirlah kalau tiket maskapai penerbangan lain habis dan saya harus terbang hari itu juga," ujar Lambertus.

Ia mengaku sesungguhnya sangat bangga dengan maskapai Lion Air. Namun itu dulu, ketika pertama kali Lion Air mengudara, di mana ia mempelopori pelayanan prima dengan harga relatif murah. "Saya awalnya sangat bangga dengan Lion Air, meski belakangan mulai sering delay," tutur dia.

Ke depan, Lambertus berharap Lion Air terus berbenah diri memperbaiki fasilitas pelayanannya. "Harapan saya Lion Air memperbaiki fasilitas dan pelayanannya kepada penumpang," ujar Lambertus.

Atas peristiwa itu, Lion Air melakukan investigasi. Tak hanya itu, kopilot maskapai itu juga telah digrounded. (Nil/Ali)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini