Sukses

Kemensos Kirim Bantuan ke Pengungsi Aceh Singkil di Sumut

Bentrok antarkelompok warga yang terjadi di Aceh Singkil, pada Selasa 13 Oktober 2015 menewaskan 1 orang.

Liputan6.com, Jakarta - Bentrok antar kelompok warga di Aceh Singkil, Aceh, Selasa 13 Oktober kemarin menewaskan 1 orang. Pasca-bentrokan, sejumlah warga Aceh Singkil kini diungsikan ke Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.

Menangani kasus ini, Kementerian Sosial mengirim personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) ke Aceh Singkil. Tak ketinggalan bantuan logistik juga bakal dikirim ke Tapanuli Tengah, tempat warga mengungsi.

"Kemsos dari kemarin sudah menyiapkan Tagana. Hari ini mereka sudah sampai di sana. Direktur Bencana Sosial juga di sana," kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa usai memberi ceramah peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharam 1437 Hijriah di GOR Tri Dharma PT Petrokimia Gresik, Jawa Timur, Rabu siang (14/10/2015).

"Sudah didorong bantuan logistik juga, sekarang baru sampai Medan (logistiknya)," imbuh dia.

Khofifah mengatakan, sekitar 2.500 pengungsi saat ini menempati gedung sekolah dasar di Tapanuli Tengah yang difungsikan sebagai tempat tinggal sementara. Namun, Kemensos tetap mencarikan tempat evakuasi yang layak untuk mereka dengan tetap mengirimkan bantuan logistik yang sesuai kebutuhan para pengungsi.

"Jadi ada 2.500-an masyarakat dari Aceh Singkil itu sekarang mengungsi di Tapanuli Tengah. Jadi tugas Kemensos adalah bagaimana mereka mengungsi di sebuah tempat yang relatif memungkinkan mereka untuk bisa tinggal sementara dengan baik, lalu logistiknya relatif terpenuhi," ujar Ketua PP Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) itu.

Selain itu, sambung dia, kementeriannya juga akan berkoordinasi dengan instansi-instansi kabupaten terkait untuk memisahkan pengungsi pria dan perempuan. Hal ini untuk menghindari fitnah jika mereka tidur dalam satu ruangan.

Khofifah mengatakan, kementeriannya juga akan melakukan assessment untuk menentukan perlu atau tidaknya kehadiran pekerja sosial (peksos) demi memulihkan trauma masyarakat, khususnya kaum ibu dan anak.

"Kami koordinasikan kembali, misalnya pemisahan laki-laki dan perempuan. Kebutuhan kidswear selalu disiapkan untuk kebutuhan anak-anak pengungsi. Kami akan melakukan assessment apakah mereka membutuhkan trauma healing dan konseling," tandas sang menteri.

Dua kelompok massa sebelumnya terlibat bentrokan di Aceh Singkil. Dari informasi yang dihimpun, satu rumah ibadah terbakar akibat peristiwa ini. Hingga kini, polisi dibantu personel TNI masih terus mengamankan lokasi dan mencari tahu penyebab kejadian. (Ndy/Sun)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.