Sukses

Ada Jejak Kaki Berdarah ke Kamar Mandi di Rumah Pembunuhan Cakung

Chairul melihat ada beberapa pakaian di sekitar kasur yang kondisinya sangat rapi.

Liputan6.com, Jakarta - Polisi terus mencari bukti-bukti di rumah korban pembunuhan sadis Dayu Priambarita (45) dan putranya Yuel Imanuel (5) di Perumahan Aneka Elok Blok A13/8 Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur, untuk menelusuri pembunuhnya. Polisi sudah beberapa kali keluar masuk rumah korban untuk mencari bukti terkait pembunuhan ini. Hampir setiap kali olah TKP, polisi mengajak serta pejabat setempat seperti ketua RT atau Ketua RW.

Ketua RT 015 RW 09 Chairul mengatakan, melihat jelas ada jejak kaki di dalam rumah korban. Jejak itu berasal dari kamar korban.

"Ada jejak kaki bekas darah juga di dalam," kata Chairul saat dihubungi Liputan6.com, Senin (12/9/2015).

Chairul mengetahui dengan jelas jejak kaki itu. Sebab, dia beberapa kali diajak kepolisian untuk menyaksikan olah tempat kejadian perkara. Termasuk, olah TKP yang dilakukan Polrestro Jakarta Timur dan Polsek Cakung pada Minggu, 11 Oktober 2015.

Chairul melihat, jejak kaki berdarah itu berasal dari kamar korban menuju kamar mandi. Menurut penjelasan polisi kepada dirinya, pelaku diduga sempat membersihkan diri sebelum meninggalkan rumah.

"Jadi jejaknya keluar dari kamar ke kamar mandi mungkin membersihkan bekas darah di kakinya. Jejaknya juga sempat dilingkari polisi," kata Chairul.


Lokasi pembunuhan sadis di Cakung, Jakarta Timur (LIputan6.com/ Richo Pramono)

Rumah Korban Pembunuhan Tetap Rapi

Chairul menuturkan, pada olah TKP dari Polrestro Jakarta Timur dan Polsek Cakung, Minggu 11 September 2015, polisi kembali menelusuri kamar tempat kedua korban ditemukan tewas bersimbah darah. Dia melihat, kondisi kamar terbilang rapi seperti tidak ada perlawanan dari kedua korban.

"Darah masih ada. Tempat itu belum diapa-apain sama polisi. Kan ibunya ditemukan di atas kasur, anaknya di lantai. Kasurnya juga enggak berantakan, kayak enggak perlawanan, sekelilingnya juga rapi," ungkap Chairul.

Chairul melihat ada beberapa pakaian di sekitar kasur yang kondisinya juga sangat rapi. Dia juga tidak dapat memastikan apa yang membuat korban tidak sempat melawan.

"Kita sih tidak tahu kenapa. Barang kali sedang tidur," tambah dia.

Chairul mengatakan, keseharian Dayu memang hanya ibu rumah tangga biasa. Kegiatannya pun layaknya ibu rumah tangga pada umumnya, berbelanja dan mengantar anaknya Yuel yang masih TK kemudian menjemputnya kembali.

"Biasanya pukul 10.00 WIB juga sudah pulang ke rumah. Ya, setelah itu di rumah saja. Anaknya kuliah di luar kota, suaminya pengusaha, anaknya satu lagi SMA," tutup Chairul.

Jasad ibu dan anak tersebut ditemukan sekitar pukul 17.30 WIB Kamis 8 September 2015 dalam kondisi mengenaskan. Luka sobek dan bersimbah darah menjadi penyebab kematian kedua korban, dari benda tajam yang diduga digunakan pelaku untuk menghabisi nyawa korban.

Dayu mengalami luka di leher kiri, dagu sebelah kanan, punggung kiri, dada kanan, dan bawah ketiak kanan. Sementara anaknya mengalami luka terbuka di leher.  

Kedua korban ditemukan oleh Heno Pujo Leksono, yang tak lain adalah suami dan ayah korban. Dia menemukan istri dan anaknya sudah tidak bernyawa saat pulang ke rumah. Sebelumnya, Heno sempat curiga karena menemukan pintu pagar rumahnya tidak terkunci. Hingga saat ini kepolisian masih bekerja keras untuk mengungkap pelaku pembunuhan sadis tersebut. (Mvi/Sun)
    

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.