Sukses

Paket Mencurigakan di Kemenag Tangsel Diduga dari Penumpang Taksi

Namun Haji Yahya merasa curiga, karena tak ada nama pengirimnya di bungkusan mencurigakan tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Tangerang Selatan, Banten menerima kiriman benda mencurigakan pada Jumat sore sekitar pukul 15.05 WIB. Benda mencurigakan itu berbentuk kotak putih berukuran lebih besar dari kotak nasi yang dibungkus plastik merah.

Kapolres Tangerang Selatan AKBP Ayi Supardan mengatakan, benda itu diserahkan sopir taksi kepada seorang satpam. Sopir tersebut mengaku pengirimnya adalah penumpang taksi tersebut.

"Ditemukan benda mencurigakan, bungkusan kotak warna putih lebih besar dari kotak nasi, dibungkus plastik kresek warna merah. Yang memberikan bendanya itu sopir taksi. Katanya pengirimnya ada di dalam taksi," kata Ayi ketika dihubungi Liputan6.com, Jumat (2/20/2015).

Ayi menjelaskan, paket mencurigakan itu kemudian diberikan ke pegawai Bagian Umum Kementerian Agama Tangsel Nurhayati Tangerang Selatan. Dia kemudian memberikan bungkusan itu kepada Haji Yahya, sesuai nama penerima yang tertera dalam bungkusan itu.

Namun Haji Yahya merasa curiga, karena tak ada nama pengirimnya di bungkusan mencurigakan tersebut. Akhirnya Haji Yahya meminta satpam menghubungi Babinkamtibmas polsek setempat, untuk mengamankan benda tersebut.

"Di bungkusan itu tidak ada nama pengirimnya, dikirim untuk pegawai Kemenag Haji Yahya. Sekuriti yang menerima bungkusan itu memberikan ke staf Bagian Umum Kemenag, lalu diteruskan ke Haji Yahya. Haji Yahya yang curiga menerima paket tanpa identitas lalu menyuruh sekuriti lapor ke Babinmas polsek setempat (Polsek Serpong)," jelas dia.

Ayi mengatakan saat ini pihaknya sedang menunggu tim Gegana Polda Metro Jaya untuk memeriksa benda tersebut. Polisi setempat pun sudah mengamankan CCTV di pelataran kantor untuk menyelidiki identitas pengirim benda mencurigakan tersebut.

"Saat ini kami sedang menunggu tim Gegana. CCTV di pelataran sudah kami amankan untuk keperluan penyelidikan," tutup Ayi. (Rmn/Ado)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.