Sukses

Tak Bercita Rasa Indonesia, Satu Katering Haji Kena Semprot

Perusahaan katering haji itu dianggap tidak mematuhi ketentuan, yaitu menyiapkan menu dengan cita rasa Indonesia.

Liputan6.com, Madinah - Tidak menyediakan menu dengan cita rasa Indonesia, satu perusahaan katering yang melayani makanan untuk jemaah haji Indonesia kena semprot. Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) urusan Katering yang berada di Madinah memperingatkan perusahaan itu dengan menegur dan langsung mendatangi dapur pengolahan makanan.

Teguran dilayangkan lantaran perusahaan tersebut tidak mematuhi ketentuan yang telah disepakati kedua belah pihak sebelumnya, yakni menu dengan cita rasa Indonesia.

"Kita tegur dan kita peringatkan, karena alat pemanas yang dibawa ke hotel tempat jemaah tinggal rusak dan tidak ada alat penyambung ke listrik. Jika mengulangi bisa kita putus kontraknya," ucap Kepala Seksi Katering PPIH Arab Saudi Daerah Kerja Madinah Evy Nuryana di Madinah, Arab Saudi, Kamis (27/8/2015).

Evy menjelaskan, teguran tersebut diberikan karena dua aspek ini termasuk dalam daftar kesepakatan yang harus dipenuhi perusahaan katering selama melayani jemaah haji Indonesia di Tanah Suci.

"Alhamdulillah kami lihat sudah ada perbaikan setelah kita tegur. Pengawasan ke lapangan terus dilakukan, setiap kali makanan akan dibagikan kepada jemaah," ujar Evy.

Menurut Evy, total ada sembilan perusahaan katering penyedia konsumsi yang disewa untuk melayani jemaah haji Indonesia selama di Madinah.

Sembilan perusahaan itu adalah Andalus Katering (kapasitas 28.800), Al Ahmadi (23.300), Saudi Ration (17.900), Oriental Savoury (16.500), Bayan Silver (15.500), Salal Istambul (15 ribu), Al Aliyah (13.750), Al Munief (12.250), dan United Catering (12.250).

"Kita sudah kontrak mereka dengan harga per porsi makanannya 11,95 riyal Arab Saudi dari harga sebelumnya 11 riyal," beber Evy.

Selama berada di Madinah, jemaah haji akan mendapatkan layanan makan berat sebanyak-banyaknya 18 kali atau 2 kali sehari, siang dan malam. (Ans/Sun)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini