Sukses

Ahok Siap Temui Warga Kampung Pulo Bahas Relokasi

Ahok mengatakan, sudah ada penawaran menarik yang akan diberikan kepada warga.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok akan menemui warga Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, yang mendatangi Balaikota DKI Jakarta. Pertemuan itu terkait relokasi dan kompensasi yang didapat warga setelah rumah mereka terkena proyek normalisasi Sungai Ciliwung.

"Hari ini sama besok. Karena ada 1 mengatakan dia datang mewakili masyarakat. Yang kelompok ini juga mengatakan dia mewakili masyarakat tapi beda kelompok. Nah tapi intinya saya mau dengerin yang mewakili masyarakat," kata Ahok di Balaikota, Jakarta, Selasa (4/8/2015).

Ahok mengatakan, sudah ada penawaran menarik yang akan diberikan kepada warga. Mereka yang setuju dengan tawaran pergantian 1,5 kali lahan tentu tidak masalah. Kalau tidak setuju tentu ada solusi lain yang disiapkan.

"Ada juga yang ingin dapat uang. Ada yang mengatakan, karena kami enggak punya surat, uang kerohiman deh, 25% dari NJOP. Nah saya harus cari dasar hukumnya kalau ada saya bayar," tutur Ahok.

"Dia mau ngapain orang ini? Ada yang mau pulang ke Depok ada yang pulang ke Bogor, ada yang mau pulang ke kampung, ya sudah, ya enggak apa-apa kayak begitu. Karena beberapa orang yang tinggal di Jakarta ini juga beli. Yang di Ciliwung itu sebenarnya juga diperjualbelikan walau tidak sah," imbuh Ahok.

Tulisan protes terhadap penggusuran ditulis di tembok rumah warga di kawasan pemukiman Kampung Pulo, Jakarta Timur, Kamis (23/7). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menertibkan bangunan liar yang ada di wilayah Kampung Pulo. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Ahok menambahkan, permasalahan Ciliwung sangat kompleks karena sudah turun temurun sejak ratusan tahun lalu. Karena itu, akan disiapkan Peraturan Gubernur khusus bagi warga bantaran kali.

Bila warga ingin mendapat uang berarti tidak bisa tinggal di rusun, sebaliknya bila ingin di rusun tidak dapat uang pengganti. Kalau memilih tinggal di lokasi yang sama tentu tidak akan mendapat uang dan rusun.

"Nah inilah yang harus saya pikirkan. Nanti kami akan siapkan kalau mereka sudah setuju, kontrak perorangan. Misalnya kamu punya tanah nih, kalau kamu setuju ya tulis. Karena belum tentu semua setuju," tandas Ahok. (Mvi/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini