Sukses

BNPB: Ada Magma Encer di Bawah Kawah Gunung Raung

Hingga saat ini status Gunung Raung masih Siaga atau Level III.

Liputan6.com, Jakarta - Aktivitas vulkanik Gunung Raung di perbatasan Kabupaten Banyuwangi, Bondowoso, dan Jember, Jawa Timur masih tinggi. Erupsi berupa letusan abu dan lontaran material pijar disertai suara gemuruh keluar dari gunung itu.

Sementara asap putih kelabu juga masih terlihat di Gunung Raung pada Jumat (10/72015). Asap yang disertai abu vulkanik itu terpantau setinggi 400-500 meter bergerak ke arah timur dan tenggara.

Akibatnya erupsi Raung, 5 bandara ditutup. Seperti dipaparkan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho.

"Sebaran abu vulkanik ke timur-tenggara dari kawah Gunung Raung telah menyebabkan 5 bandara ditutup," kata Sutopo dalam pernyataan tertulis di Jakarta.

Dia mengatakan, berdasarkan peringatan atau Notice to Airmen (Notam) yang dikeluarkan oleh Dirjen Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan kelima bandara yang ditutup itu, yakni Bandara Internasional Ngurah Rai Bali, Bandara Internasional Lombok.

Lalu Bandara Selaparang Lombok, Bandara Blimbingsari Banyuwangi, dan Bandara Notohadinegoro Jember.

"Bandara I Gusti Ngurah Rai mengalami penutupan mulai tanggal 10 Juli 2015 pukul 09.25-21.30 Wita. Notam penutupan bandara akan terus diperbaharui menyesuaikan perkembangan penyebaran debu vulkanik dari Gunung Raung," ujar dia.

Selain itu getaran Gunung Raung juga terus-menerus terjadi dengan amplitudo 6-32 mm.

"Ini mengindikasikan adanya pergerakan fluida atau magma encer dari bawah kawah Gunung Raung," kata Sutopo.

Dia mengatakan, hingga saat ini status Gunung Raung masih Siaga atau Level III. Radius 3 km dari gunung itu dinyatakan sebagai zona terlarang karena berbahaya terkena lava pijar.

Di Banyuwangi terjadi hujan abu tipis di Kecamatan Wongsorejo, Desa Telemung, dan Bulusari Kecamatan Kalipuro, dan Desa Tamansari Kecamatan Licin.

Tipe erupsi Gunung Raung adalah gunung strombolian, yaitu gunung api yang letusannya mengeluarkan lava yang cair tipis, tekanan gas yang sedang, dan letusannya mengeluarkan material padat, gas, serta cairan.

Umumnya letusan ini tidak terlalu kuat, namun bersifat terus-menerus, dan berlangsung lama. Tidak dapat diprediksi kapan erupsi berakhir. (Ndy/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.