Sukses

Kian Membesar, Api di Pasar Johar Semarang Menjalar ke Pasar Yaik

Merembetnya api tersebut diduga disebabkan hembusan angin yang cukup kendang di sekitar lokasi.

Liputan6.com, Semarang - Kebakaran yang melanda Pasar Johar di Semarang, Jawa Tengah makin tak terkendali. Saat ini api bahkan sudah mulai merembet ke Pasar Yaik, yaitu pasar di sebelah Pasar Johar yang didominasi pedagang pakaian.

Dugaan sementara, sumber kebakaran adalah konsleting listrik. Salah seorang pedagang Murtiningrum mengaku langsung melapor ke polisi setelah melihat api.

"Sekitar pukul 20.45 WIB, saya mulai melihat api. Saya lapor ke Polsek Tengah, beberapa menit kemudian, mobil pemadam kebakaran datang dan berusaha memadamkan api," kata Murtiningrum di Semarang, Minggu (10/5/2015).

Setelah pemadam datang, ia langsung menunjukkan kios yang terbakar untuk dipadamkan lebih dulu. Belum padam, api dengan cepat merembet ke kios lain di sebelahnya.

"Api itu dari korsleting listrik kios pakaian," kata Murtiningrum.

Puluhan mobil pemadam kebakaran yang berupaya memadamkan api, belum juga menunjukkan hasil. Bahkan sekitar pukul 23.35 WIB, api terus membesar dan mulai membakar pinggiran kios di Pasar Yaik.

Walikota Semarang Hendrar Prihadi yang memimpin langsung proses pemadaman ini beberapa kali terlihat menelepon. Sesekali ia menyeka keringat dan mencoba berdiskusi dengan pejabat dinas pasar maupun dinas kebakaran.

"Pakai air apapun. Kerahkan semua kekuatan," kata Hendrar Prihadi memberi semangat para petugas.

Namun api bukannya makin mengecil. Api yang sebelumnya sudah berhasil dilokalisir tiba-tiba kembali membesar. Sisi barat, timur, dan selatan gedung pasar.

Api besar membubung tinggi pasar terbesar di Kota Semarang itu. Sementara angin mengarah ke barat, meniup asap hitam dan api besar. Di sisi barat ini, berisi kios-kios penjual buah-buahan, sayuran, sepatu, kacamata, dan kios-kios lainnya.

Di sela-sela api, terdengar letupan-letupan kecil. Sementara para pedagang masih berupaya menyelamatkan barang dagangan mereka.

Diperkirakan kerugian lebih dari Rp 100 miliar. Namun hingga kini belum diketahui adanya korban jiwa. Biasanya di tempat tersebut, terdapat kuli gendong yang tidur di pasar tersebut. (Ali)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini