Sukses

Balon Pengangkat Ekor AirAsia QZ8501 Tiba di Pangkalan Bun

Balon pengapungan untuk mengangkat ekor AirAsia QZ8501 datang dari Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur.

Liputan6.com, Pangkalan Bun - Tim SAR Gabungan kedatangan lifting bag untuk digunakan mengangkat bagian ekor pesawat AirAsia QZ8501. Lifting bag yang menyerupai balon raksasa itu tiba pada malam hari sekitar pukul 19.05 WIB.

Balon pengapungan itu datang dari Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur. Lifting bag ini diantar pesawat Casa milik TNI Angkatan Laut.

"Kami membawa lifting bag atau balon pengapungan, kami bawa dari Dinas Penyelamat Armatim dibawa dari Bandara Juanda," kata Kepala Tim Penyelam Kapten Saiful Afrianto di Pangkalan Udara (Lanud) Iskandar di Posko‎ Utama, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Kamis (8/1/2015).

Saiful mengatakan, balon itu akan dikirim ke lokasi pencarian dan evakuasi besok hari. Karena itu dia berharap cuaca besok‎ hari bersahabat, sehingga alat ini dapat dikirim dan proses pengangkatan ekor berjalan sesuai rencana.

Saiful berujar, balon yang dibawa berjumlah 7 buah. Balon itu masing-masing‎ memiliki daya angkut terhadap benda yang memiliki kapasitas maksimal berbeda, yakni 2 balon punya daya angkut maksimal 35 ton, 3 balon dengan daya angkut 10 ton, dan 2 buah dengan daya angkut 5 ton.

Saiful tak memungkiri, kalau arus dan cuaca juga disebut menjadi hambatan pelaksanaan operasi pengangkatan bagian ekor pesawat ini. Saiful pun berusaha untuk bekerja secara cepat dan aman untuk mengangkat ekor burung besi tipe Airbus A320-200 itu.

"Kami akan bekerja secepatnya. Yang jelas kita punya prosedur penyelaman, kita tak bisa menyelam lama, 20 hingga 25 menit. Kami tak punya alat bantu penyelaman, jadi kita akan bekerja secepatnya," kata Saiful.

Pengangkatan ekor pesawat AirAsia QZ8501 oleh TNI AL ditunda dan dilanjutkan pada Jumat 9 Januari besok. Penundaan ini akibat arus di kedalaman laut sangat deras.

"Arus di kedalaman air saat ini 3-5 knot (sangat kuat)," ujar Panglima Koarmabar Laksamana Muda TNI Widodo saat memberi pemaparan kepada Panglima TNI Jenderal Moeldoko di KRI Banda Aceh, perairan Laut Jawa, Kamis 8 Januari 2015. (Ans)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini