Sukses

Di Garut Jalan Amblas, di Purwakarta Banjir Bandang

Meski longsor membuat jalan amblas, namun tak sedikit juga warga yang tetap mencoba melintas. Sebuah ruko hancur usai banjir bandang.

Liputan6.com, Garut - Tak sedikit warga yang terpaksa harus berputar arah setiba di Jalan Surapati, Kampung Munjul, Desa Sukawangi, Kecamatan Singajaya, Garut, Jawa Barat. Hal itu dikarenakan ruas jalan penghubung sejumlah kecamatan di Garut Selatan dengan Kabupaten Tasikmalaya amblas.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Kamis (25/12/2014), tingginya curah hujan menyebabkan terus terjadi retakan tanah, bahkan pilar penahan badan jalan nyaris roboh. Meski demikian, tak sedikit pula warga terutama pengendara motor yang memaksa untuk melintasi jalan itu. Jalan yang licin mendorong warga di sekitar lokasi membantunya.

Para pedagang dari wilayah Taraju, Tasikmalaya maupun dari Desa Sukawangi yang biasa berbelanja di pasar di Kecamatan Banjarwangi maupun di Kecamatan Singajaya mengeluhkan ongkos angkutan yang naik 3 kali lipat. Para warga berharap pemerintah segera turun tangan untuk memperbaiki akses jalan yang menjadi tulang punggung perekonomian di perbatasn kedua wilayah.

Sementara itu, rumah toko (ruko) dan pabrik penggilingan beras hancur berantakan setelah dihantam banjir bandang. Air bah turun begitu cepat dari atas perbukitan setelah sepanjang sore hingga malam kemarin 24 Desember wilayah Purwakarta diguyur hujan deras.

Beruntung, pemilik ruko dan pabrik berhasil menyelamatkan diri dengan cara naik ke pohon. Kini sang pemilik, keluarga Haji Asep mengungsi karena trauma.

Pagi tadi, puluhan warga bahu-membahu membersihkan lokasi bencana. Banjir juga menghanyutkan sebuah mushola tak jauh dari ruko Haji Asep hingga hanya tersisa kubahnya saja. Banjir bandang juga merusak sedikitnya 10 hektar tanaman padi serta kolam ikan milik warga.

Luapan Sungai Citanduy yang melintasi Kalipucang, Pangandaran, Jawa Barat membanjiri jalan utama. Jalan utama itu menghubungkan Cilacap, Jawa Tengah dan Pangandaran kini tergenang air hingga 1 meter.

Para warga harus menggunakan gerobak untuk menyeberang. Banjir juga merendam sekitar 400 rumah warga. Meski khawatir, para warga masih belum mengungsi. (Vra/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini