Sukses

Ahok Wajibkan Lurah di DKI Unduh Aplikasi Smart City

Aplikasi tersebut memuat pengaduan masalah seperti macet, banjir, sampah, joki 3 in 1, parkir ilegal, pengemis, dan lainnya.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok meresmikan aplikasi Smart City. Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Kehumasan (Diskominfomas) DKI Agus Bambang Setiowidodo mengatakan, seluruh camat dan lurah, serta pejabat di tiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) DKI Jakarta diminta mengunduh aplikasi yang diluncurkan tersebut.

Agus mengatakan, ada 2 aplikasi yang dibuat dalam Smart City. Keduanya adalah Cepat Respon Opini Publik (CROP) yang harus diunduh oleh aparat, sedangkan QLUE dapat diunduh masyarakat luas.

Dia pun mengaku telah menyosialisasikannya kepada camat dan lurah sebelum peluncuran aplikasi ini. Tercatat hingga kini, ada 44 camat dan lebih 50 persen lurah telah mengunduh aplikasi tersebut. Jumlah lurah di Jakarta tercatat mencapai 267 lurah.

"Saya lihat sudah banyak yang mengunduhnya. Camat sudah semua, lurah di atas 50 persen," ucap Agus di Jakarta, Senin (15/12/2014).

Sementara untuk aplikasi QLUE, Agus mengklaim sudah diunduh lebih dari 1.000 orang. Lalu, berapa jumlah pengaduan masalah ke aplikasi tersebut? "Belum dihitung laporannya kan baru saja diluncurkan," ucap dia.

Agus mengatakan akan terus mengembangkan aplikasi yang saat ini dapat menerima pengaduan masalah seperti macet, banjir, sampah, joki 3 in 1, parkir ilegal, pengemis, dan lainnya.

"ke depan bisa diketahui berapa tempat tidur yang kosong, itu infonya ada di Smart City. Jadi di rumah sakit A ada berapa tempat tidur yang kosong langsung bisa diinfokan," ucap dia.

‎Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku dapat memantau dan menindaklanjuti seluruh keluhan dan aspirasi langsung dari warga Jakarta. Selain itu, Ahok juga mengaku dapat mengawasi kinerja lurah, camat, serta seluruh perangkat daerah dalam merespons keluhan serta laporan publik.

"Smart City itu merupakan konsep yang mewujudkan model baru pemerintahan yang melibatkan warga dalam pembentukan kebijakan publik," ujar Ahok saat meresmikan aplikasi tersebut.

Ahok mengatakan, salah satu hal penting dalam Smart City adalah penggunaan teknologi berbasis online yang dimanfaatkan untuk memberikan pelayanan bagi masyarakat secara lebih efektif dan murah.  

"‎Saya beri apresiasi kepada Diskominfomas yang sudah berhasil merealisasi aplikasi ini dengan anggaran yang minim. Tidak percuma juga saya mendesak Waze, Safetipin, dan Swakita. Jangan lagi ada sabotase," ujar Ahok. (Ali/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini