Sukses

Nasihat untuk Menhan Baru Ryamizard Ryacudu

Pengamat Intelijen Susaningtyas menyarankan Ryamizard sering-sering berkomunikasi dengan mantan menhan dan mantan wakil menhan.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo alias Jokowi telah menunjuk Jenderal TNI Purnawirawan Ryamizard Ryacudu sebagai Menteri Pertahanan yang baru.

Menurut pengamat intelijen Susaningtyas Nefo Handayani Kertapati, Ryamizard harus sering berkomunikasi dengan mantan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dan mantan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin. Sebab Ryamizard jarang mengikuti kegiatan TNI dan pertahanan secara aktif.

"Menhan (yang baru) harus segera konsolidasi ke dalam karena Pak Ryamizard sudah lama jauh dari kegiatan TNI dan pertahanan secara aktif. Beliau jangan enggan bertanya kepada mantan menhan Pak Purnomo dan Pak Sjafrie. Kalau perlu bentuk suatu badan yang bisa memberi masukan demi kemajuan pertahanan kita," ujar Susaningtyas di Jakarta, Senin (27/10/2014).

Menurut dia, Menhan haruslah orang yang benar-benar memahami masa depan TNI dan alusista. "Selain itu, juga harus memahami pembangunan renstra (rencana strategis) yang berkesinambungan. Menhan harus pahami juga Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) dan High Level Committee. Tidak mudah loh ya, itu sebuah hal yang menuntut kontinuitas secara profesional," jelas dia.

Susaningtyas menjelaskan, untuk menyukseskan visi Presiden Jokowi yang ingin membangun kemaritiman, pemerintah harus menguatkan TNI AL dan AU. Bukan hanya TNI AD.

"Penguatan TNI AL sangat perlu, mengingat saat ini dari 17.499 pulau yang dimiliki Indonesia, terdapat 92 pulau terluar dan 12 pulau di antaranya merupakan pulau-pulau strategis yang tersebar di sepanjang perbatasan dengan negara tetangga," papar Susaningtyas.

Ryamizard Ryacudu resmi menjadi Menhan dalam Kabinet Kerja 2014-2019 setelah Presiden Jokowi mengumumkan 34 menteri anggota Kabinet Kerja dan 2 wakil menteri di pemerintahannya, Minggu sore kemarin. Kemudian dilantik Jokowi pada Senin siang di Istana  Negara, Jakarta. (Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini