Sukses

Warga: Katanya Pesta Rakyat Tapi Dibuat Susah Ketemu Jokowi

Warga kesal tidak bisa bertemu Jokowi dalam pesta rakyat lantaran pintu IRTI Monas ditutup.

Liputan6.com, Jakarta - Ratusan warga yang ingin menyaksikan presiden Jokowi dari dekat di silang Monas, Jakarta Pusat kecewa. Ratusan pendukung Jokowi itu kecewa lantaran tak bisa masuk melalui pintu pagar yang terdapat di dekat parkir IRTI Monas. Minimnya informasi ditenggarai juga menjadi salah satu masa kecewa.

"Tadi disuruh parkir IRTI. Tapi nggak dikasih pintu masuknya. Katanya pesta rakyat tapi masih dibuat susah," kesal warga Ciledug, Zaenal di Monas, Jakarta Pusat, Senin (20/10/2014).

Alhasil ratusan warga yang berbondong-bondong menuju pintu tersebut harus berputar arah menuju pintu Indosat yang tidak kurang 200 meter. Selain soal pintu, Zaenal yang membawa orang tua, anak dan keponakannya juga mengeluhkan kurangnya penerangan di parkir IRTI Monas.

Bukan tanpa alasan, gelapnya parkir IRTI menyebabkan salah satu keluarganya hilang. Tapi berhasil ditemukan kembali.

Sementara itu petugas yang menjaga pagar mengatakan, pintu tersebut sudah ditutup sejak pagi. Itu dikarenakan untuk mempermudah pengawasan masuk dan keluarnya pendatang. Penjaga tersebut mengatakan, pintu masuk hanya dibuka dari patung kuda Indosat.

"Suruh komandan," sebut penjaga yang enggan menyebutkan nama.

Pantauan Liputan6.com, provokasi antarwarga dan pedagang di daerah tersebut sempat memicu kenekatan warga untuk masuk. Beruntungnya tidak menimbulkan kerusuhan. Salah satu Paspampres juga sempat mendatangi pintu tersebut untuk berkoordinasi. Tak berapa lama, anggota Paspampres tersebut pergi setelah dapat konfirmasi terkait ditutupnya pintu itu.

Imbauan penutupan pintu tersebut juga ditandai dengan plang yang berdiri tak jauh dari pagar itu yang ditandatangani walikota jakarta pusat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini