Sukses

SBY: Tak Perlu Menyesal, Kita Telah Lakukan yang Terbaik

SBY mengimbau jajaran kabinet untuk tak berkecil hati jika masih ada tugas yang belum selesai, karena rumitnya masalah yang ada.

Liputan6.com, Jakarta - Di akhir masa baktinya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menggelar sidang paripurna kabinet di Gedung Utama Sekretariat Negara, Jalan Veteran, Jakarta. Dalam rapat yang dihadiri Wapres Boediono dan Menteri KIB II ini, SBY menyampaikan 5 butir refleksi sebagai pertanggungjawaban kepada sejarah, bangsa, dan masa depan.

"Meski belum seluruh agenda dan sasaran yang kita tetapkan di awal masa bakti kabinet ini dapat kita capai sepenuhnya, namun sejarah mencatat bahwa kita sebagai anak-anak bangsa telah berupaya yang terbaik," ujar SBY di Jakarta, Kamis (16/10/2014).

Menurut SBY, butir-butir refleksi tersebut adalah memahami bahwa pembangunan adalah proses yang panjang, reformasi adalah kesinambungan dan perubahan. Pemerintah terus melakukan evaluasi berkala, sinergi dan sinkronisasi antara pemerintah pusat dan daerah, serta menjaga persatuan, kerukunan, dan toleransi kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Setiap malam saya merenung, melakukan refleksi atas apa yang saya lakukan sejak 10 tahun lalu. Saudara-saudara juga pasti seperti itu, barangkali ada yang berkata apa yang kurang dan belum dilakukan," ujar Kepala Negara.

Dan apa pun hasil perenungan itu, menurut SBY tak perlu berkecil hati jika ternyata masih ada yang kurang lantaran masalah yang teramat kompleks.

"Ajakan saya, tidak perlu kita menyesali apa yang kita lakukan. Kita telah melakukan yang terbaik, tapi memang permasalahan sering kali rumit, kompleks," SBY menambahkan.

Presiden juga mengucapkan terima kasih serta permintaan maaf. "Saya minta maaf selaku Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan. Selaku manajer pembangunan dan pemerintahan jika ada yang belum dapat saya lakukan sebagaimana saudara harapkan," tegas SBY.

Tak lupa, Kepala Negara mengingatkan kepada jajaran yang masih akan berada di pemerintahan mendatang untuk dapat membantu Presiden terpilih Joko Widodo.

"Tantangan tidak akan menjadi ringan, bahkan saya melihat dampak dari kompetisi politik yang cukup keras di 2014 untuk jangka waktu tertentu akan masih dirasakan. Oleh karena itu perlu kearifan, kehendak, dan upaya yang baik untuk menyatukan kembali elemen-elemen yang saat ini berjarak satu sama lain," ujar SBY menjelaskan.

Meski masa baktinya di pemerintahan dan lembaga negara telah berakhir, SBY menegaskan akan melanjutkan pengabdian di tempat lain yang kiranya berguna bagi rakyat Indonesia dan komunitas internasional. SBY juga berharap pengabdian yang akan dilakukan di tempat lain nanti memberikan ruang untuk membantu pemerintahan yang akan datang dalam menjalankan tugas pokoknya. (Ans)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.