Sukses

Jambret Tas Berisi Rp 50 Ribu, 2 Pemuda Didor di Surabaya

"Saya tidak tahu kalau tas itu tidak ada isinya," kata salah satu penjambret.

Liputan6.com, Surabaya - Mulyadi dan Widji Budi harus menahan sakit setelah kakinya diterjang peluru panas petugas kepolisian. Keduanya nekat menjambret tas milik Farida Widiyanti di jalan Panglima Sudirman, Surabaya, Jawa Timur yang diketahui berisi Rp 50 ribu.

Mulyadi (23) merupakan warga Tambak Asri gang 28 sedangkan Widji Budi (29) merupakan asal jalan Lasem Baru Tol, Surabaya.

Peristiwa tersebut terjadi saat korban mengendarai sepeda motor Mio. Pelaku menguntit dengan berboncengan mengendarai Supra bernopol L 5424 PE. Widji yang menjadi joki dan Mulyadi bertugas sebagai perampas.

"Begitu korban lengah, pelaku langsung merampas tas yang dibawa korban," kata Kapolsek Genteng Kompol Roman Smaradhan Elhaj di Surabaya, Selasa (26/8/2014).

Dia mengatakan dua pelaku ini terbilang apes. Tas warna hitam yang dirampas itu hanya berisi uang Rp 50 ribu dan sebuah buku bacaan. Apesnya lagi, di lokasi itu ada petugas yang sedang patroli.

"Mendengar teriakan korban, petugas langsung melakukan pengejaran. Dua pelaku ini terus berusaha kabur. Diberi tembakan peringatan juga mereka tak menghiraukan," imbuh dia.

Akhirnya, kedua bandit itupun tersungkur setelah kakinya terkena timah panas petugas. Ditemui di sela menjalani pemeriksaan, Widji mengaku nekat menjambret karena butuh uang untuk biaya sekolah anaknya.

"Saya tidak tahu kalau tas itu tidak ada isinya," jawab pria bertato ini.

Mendekam di penjara bukan pertama bagi Widji. Tahun 2009 silam, bapak 3 anak ini pernah 5 bulan meringkuk dalam penjara setelah ditangkap polisi karena ketahuan mencopet.

Sedangkan tersangka Mulyadi berdalih terpaksa menjambret untuk membantu biaya operasi katarak ibunya yang berada di Jawa Tengah. (Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.