Sukses

Menulis Sebaiknya Masuk Program Pesantren Ramadan

Selain materi keagamaan, sangat baik juga peserta Pesantren Ramadan diajarkan cara menulis puisi, cerita pendek.

Citizen6, Kediri Forum Aktif Menulis (FAM) Indonesia mengusulkan kepada Pemerintah Daerah di Indonesia melalui lembaga/instansi terkait yang mengelola pelaksanaan kegiatan Pesantren Ramadhan untuk siswa SD, SMP dan SMA agar memasukkan materi Menulis Kreatif sebagai salah satu materi yang diikuti peserta.
 
“Selama ini, sepengamatan kami, materi Pesantren Ramadan di tahun-tahun sebelumnya cenderung bersifat ceramah keagamaan dan siswa hanya mendengar lalu mencatat, tanpa adanya Materi Menulis Kreatif,” ujar Muhammad Subhan, Pegiat Forum Aktif Menulis (FAM) Indonesia lewat Siaran Pers yang diterima media ini, Selasa (17/6).
 
Selain materi-materi keagamaan, menurut Muhammad Subhan, sangat baik juga peserta Pesantren Ramadan diajarkan cara menulis puisi Islami, cerita pendek Islami, atau mendiskusikan novel-novel dengan latar Islami.
 
“Narasumber terkait materi itu dapat mengundang kalangan sastrawan/penyair/penulis yang berdomisili di daerah setempat,” ujarnya yang menambahkan kegiatan itu akan menghidupkan budaya literasi.
 
Menurut Muhammad Subhan, memasukkan materi Menulis Kreatif dalam Program Pesantren Ramadan, baik kegiatannya berpusat di sekolah maupun di musala/masjid, akan membentuk karakter siswa.
 
Dia menjelaskan, menulis, terutama sastra, juga dapat melahirkan siswa-siswa yang santun, berakhlakul karimah, dan peduli terhadap sesama. Menulis juga merupakan media dakwah (dakwah bil qalam) yang menjadi tradisi para ulama terdahulu untuk mengabadikan ilmu yang dimiliki ke dalam karya tulis sehingga karya-karya mereka dapat dibaca generasi hari ini.
 
“Mengajarkan siswa menulis kreatif juga melatih mereka berpikir sistematis dan cerdas dalam menuangkan ide atau gagasan terhadap berbagai persoalan terjadi,” tambahnya.
 
Lumrahnya, memasuki bulan Suci Ramadan, di sejumlah daerah, Pemda setempat lewat Dinas Pendidikan memberikan pembekalan keagamaan kepada siswa lewat Pesantren Ramadhan.
 
Selama Ramadan, sekolah-sekolah tertentu diliburkan dan siswa secara rutin mengikuti materi Pesantren Ramadan di musala/masjid di sekitar tempat tinggal mereka. Siswa juga dibekali buku laporan Pesantren Ramadhan yang diisi harian dan dilaporkan ke sekolah masing-masing. (rel)
 
Pengirim:

Irfa Sayidatur Rohmah

Muhammad Subhan, Pegiat Forum Aktif Menulis (FAM) Indonesia

Disclaimer:

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini