Sukses

Hatta Rajasa Kaget Menteri SDA Jadi Tersangka Korupsi Haji

Namun Hatta meyakini, dukungan hal ini tak akan berpengaruh terhadap kinerja parpol koalisi.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Agama sekaligus Ketua Umum PPP Suryadharma Ali ditetapkan menjadi tersangka kasus dugaan korupsi dalam penyelenggaraan ibadah haji di Kementerian Agama untuk tahun anggaran 2012-2013. Hal ini pun membuat kaget Hatta Rajasa, calon wakil presiden yang diusung oleh poros Gerindra dan 5 parpol lainnya.

"Saya belum dengar sama sekali. Kapan itu," Hatta usai acara rapat koordinasi tim pemenangan Prabowo-Hatta di Rumah Polonia, Jakarta, Kamis (23/5/2014).

Namun Hatta menyakini, dukungan hal ini tak akan berpengaruh terhadap kinerja parpol koalisi. "Tidak, akan tetap berjalan karena itu dukungan dari partai," ucapnya.

Dalam kasus dugaan korupsi haji, SDA pernah diperiksa. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan Menteri Agama Suryadharma Ali (SDA) sebagai tersangka kasus dugaan korupsi dalam penyelenggaraan ibadah haji di Kementerian Agama tahun anggaran 2012-2013.

Penetapan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu berdasarkan ekspose atau gelar perkara yang dilakukan KPK beberapa waktu lalu.

"Sudah naik penyidikan. Dengan SDA (Suryadharma Ali) dkk sebagai tersangka," ujar Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas melalui pesan singkat di Jakarta, Kamis (22/5/2014).

Kasus ini bermula dari laporan Pusat Pelaporan dan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK). PPATK  sudah sejak awal 2013 menyerahkan laporan hasil analisis (LHA) tentang penyelenggaraan ibadah haji. PPATK mengindikasikan terjadi penyimpangan dalam pengelolaan dana Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) Kementerian Agama (Kemenag) sebesar Rp 80 triliun dengan bunga sekitar Rp 2,3 triliun sepanjang 2004-2012.

PPATK menjelaskan, dana Rp 80 triliun dalam penyelenggaraan ibadah haji ditempatkan pada bank tanpa ada standarisasi penempatan yang jelas. (Mvi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini