Â
Lelaki asal Kota Gudeg ini menciptakan batik bernapas virus flu burung yang telah menelan belasan korban jiwa dalam beberapa bulan terakhir. Bencana Tsunami yang menimpa Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam tahun lalu tak luput dari perhatian. Paduan warna kuning dan merah menandai duka mendalam yang dialami bangsa Indonesia.
Sementara rangkaian bom yang meluluhlantakkan Pulau Bali digambarkan secara detil dalam sehelai batik yang tetap dihiasi motif batik klasik seperti lereng dan geometris. Bukan hanya isu nasional yang menjadi tema dari karya batiknya. Isu dunia seperti Perang Irak juga diabadikan dengan detil wajah-wajah para anak korban perang. Ratusan helai batik ini dikerjakan dengan teknik batik tulis dalam waktu antara tiga pekan hingga 14 bulan.(MAK/Teguh Dwi Hartono)
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.