Liputan6.com, Jakarta - The Walt Disney Company mengumumkan rencana pembangunan taman hiburan baru di Uni Emirat Arab pada Rabu, 8 Mei 202. Itu bakal menjadi Disneyland pertama di kawasan Timur Tengah.
Mengutip AFP, Kamis (8/5/2025), taman hiburan resor tepi pantai itu akan berlokasi di Yas Island, Abu Dhabi, dan dikembangkan bersama dengan perusahaan lokal Miral. Disney ingin menarik wisatawan dari Timur Tengah dan Afrika, India, Asia, Eropa, dan sekitarnya.
Pengumuman ini datang menjelang kunjungan Presiden AS Donald Trump ke Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab minggu depan. "Disneyland Abu Dhabi akan menjadi Disney yang otentik dan khas Emirati," kata CEO Disney Robert Iger dalam sebuah pernyataan, menjanjikan oasis hiburan Disney yang luar biasa di persimpangan dunia ini.
Advertisement
Perusahaan menyatakan bahwa resor baru ini akan memadukan cerita, karakter, dan atraksi ikonis Disney dengan budaya Abu Dhabi yang semarak, garis pantai yang menakjubkan, dan arsitektur yang memukau. Disneyland Abu Dhabi akan menjadi resor Disney ketujuh sejak Disneyland pertama dibuka di Anaheim, California pada 1955.
Tujuan Disneyland lainnya terletak di Florida, Tokyo, Paris, Hong Kong, dan Shanghai. Iger mengatakan kepada para analis bahwa lokasi tersebut dipilih untuk menghadirkan pengalaman Disney lebih dekat kepada ratusan juta pelanggan yang mengunjungi enam lokasi lainnya terbilang lama dan mahal.
Dia juga mencatat kesuksesan atraksi yang ada di Abu Dhabi, termasuk Museum Louvre dan Guggenheim yang dirancang Frank Gehry, yang saat ini sedang dibangun. Kelompok Miral mengoperasikan banyak hotel, resor, dan taman hiburan di Abu Dhabi termasuk Warner Brothers World, Ferrari World, dan Sea World.
Skema Bisnis Disneyland Abu Dhabi
Dalam sebuah wawancara dengan The Hollywood Reporter, Ketua Disney Experiences Josh D'Amaro menggambarkan taman dan resor baru tersebut sebagai tujuan perusahaan yang paling modern dan berorientasi teknologi. Dia menambahkan bahwa dalam pengaturan yang tidak biasa untuk Disney, taman tersebut akan didanai, dibangun, dan pada akhirnya dioperasikan oleh kelompok Miral.
"Dengan pengawasan dari kami, tentu saja," katanya. "Tetapi kami sangat yakin dengan bagian dunia ini, dengan mitra ini, bahwa ini adalah pengaturan bisnis yang tepat," tambahnya.
Pengumuman taman baru bertepatan dengan laporan Disney tentang peningkatan pendapatan triwulan yang kuat, yang membuat sahamnya melonjak. Perusahaan mengatakan penjualan keseluruhan meningkat tujuh persen menjadi USD23,6 miliar dalam periode Januari hingga Maret 2025.
Sementara, pelanggan layanan streaming Disney+ meningkat menjadi 126 juta, menambahkan 1,4 juta pelanggan baru, bertentangan dengan ekspektasi analis tentang penurunan. Pendapatan segmen Pengalaman yang mencakup taman hiburan diproyeksi meningkat menjadi USD8,9 miliar.
Advertisement
Koridor Luar Ruang Ber-AC
Selain rencana pembukaan Disneyland baru, Abu Dhabi meluncurkan koridor luar ruang ber-AC pertamanya di kawasan Al Mamoura, membentang sepanjang 70 meter di antara deretan kafe dan perkantoran. Koridor ini dirancang untuk memberikan pengalaman berjalan kaki yang nyaman meskipun suhu mencapai puncaknya di musim panas.
Proyek ini dibuka pada akhir Desember tahun lalu oleh Departemen Kota dan Transportasi (DMT), setelah proses desain dan pembangunan selama satu tahun. Koridor ini dilengkapi sistem pendingin di bawah lantai, dinding peredam suara, serta atap yang menyaring cahaya matahari sekaligus mengurangi panas. Ini menjadi inovasi agar pejalan kaki nyaman di tengah panas ekstrem.
"Setiap detail memiliki fungsi. Atap memungkinkan cahaya alami masuk sambil menjaga suhu tetap sejuk. Dinding dirancang untuk meredam suara, dan sistem pendingin di lantai membuat pejalan kaki lebih nyaman," ujar Hamda Al Hashemi, Direktur Divisi Desain Perkotaan DMT, dilansir dari Khaleej Times, Kamis, 1 Mei 2025.
Konsep koridor ini berasal dari visi kepemimpinan Abu Dhabi untuk menciptakan kota yang ramah pejalan kaki, terutama saat musim panas. Al Mamoura dipilih sebagai lokasi awal karena sudah ramai dilalui pejalan kaki dari kantor dan hunian sekitar.
Misi Besar Pembuatan Koridor Pejalan Kaki Ber-AC
"Tempat ini memungkinkan kami memantau kinerja koridor sepanjang tahun dan memperoleh data penting sebelum memperluas ke wilayah lain," jelas Al Hashemi.
Menanggapi pertanyaan mengapa koridor tidak ditempatkan dari area parkir ke gedung, Al Hashemi mengatakan bahwa lokasi ini dipilih agar bisa diuji efektivitasnya lebih dulu. Jika sukses, rencana perluasan akan menyasar area pejalan kaki yang sibuk agar benar-benar bermanfaat bagi masyarakat.
Meski koridor saat ini menggunakan sistem pendingin konvensional, perencana tengah menjajaki penggunaan energi surya dan teknologi ramah lingkungan lainnya. "Keberlanjutan jelas jadi prioritas. Kami ingin mengintegrasikan energi terbarukan dan elemen desain hijau di proyek mendatang," tambah Al Hashemi.
Dengan suhu musim panas di UEA yang bisa menembus 45°C, koridor semacam ini dapat menjadi penyelamat bagi para pejalan kaki. Jika proyek percontohan ini sukses, bukan tidak mungkin Abu Dhabi akan menjadi pelopor kota tropis yang nyaman dijelajahi dengan berjalan kaki.
Advertisement