Sukses

Sandiaga Uno Lebih Suka Naik Kereta Api daripada Mobil atau Pesawat, Apa Alasannya?

Menparekraf Sandiaga Uno yang mengaku lebih suka naik kereta api karena tepat waktu dan nyaman.

Liputan6.com, Jakarta - Pilihan moda transportasi baik darat, laut maupun udara memiliki kelebihan dan kekurangan. Meski begitu setiap orang punya referensi yang berbeda ketika bepergian ke tempat jauh.

Begitu juga dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno yang mengaku lebih suka naik kereta api. "Saya tuh kalo dikasih opsi naik kereta, naik mobil atau naik pesawat, opsi pertama itu naik kereta dulu. Karena layanannya betul tepat waktu sampai menit gitu lho," ungkap Sandi melalui akun resmi TikTok pribadinya @sandiuno.official yang diunggah pada Kamis, 20 Maret 2024.

Meski pesawat terbilang tepat waktu, kereta api menurut Sandi lebih tepat waktu lagi dari satu titik ke titik lainnya. Selain itu yang mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini suka, kereta api selalu ia gunakan saat perjalanan malam hari.

"Misalnya kalau kita pergi ke Jogja atau Purwokerto," sambungnya.

Sandi menuturkan bahwa pemulihan pariwisata salah satunya juga banyak difasilitasi oleh keberadaan kereta api. Dengan program "Bangga Berwisata di Indonesia", targetnya yang dituju adalah sebanyak 1,5 miliar pergerakan wisatawan Nusantara (wisnus). 

Konten yang disukai oleh lebih dari 3.322 pengguna TikTok ini pun mendapat banyak komentar. Sandiaga juga ternyata menjawab saran dari salah satu warganet untuk mencoba layanan bus premium. "Wahh, patut dicoba makasih banyak atas sarannya," balas sandi dengan memberi emoji jempol. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Warganet Sependapat dengan Sandi

Warganet lain ikut nimbrung di unggahan Sandi. Mereka juga setuju bahwa naik kereta api tepat waktu. 

"Karena pesawat mahal, sekarang seandainya pesawat lebih murah harganya pasti banyak yang milih pesawat," kata warganet.

"Sama pak, on time dan praktis, check in nggak harus berjam-jam sebelum berangkat," warganet sependapat.

"Sama pak, kereta api nggak mabuk perjalanan. Bayarin naik kereta sama anak didik saya dong pak," balas yang lain.

"Betul, pesawat telat terus.. sudah di dalam kabin, terbangnya bisa 30 menit kemudian," curhat warganet lagi.

"Beberapa kali naik kereta harganya 600+an dapet gerbong lama terus nggak nyaman sekarang pilihan utama pesawat beda 100 ribu bisa naik Pelita Air," yang lain menambahkan.

"Bapak naiknya Argo Dwipangga sama Taksaka ya? coba deh naiknya Airlangga atau Bengawan pak atau ngga Serayu," saran warganet.

"Pak harga tiket pesawat paling mahal di Asean, gimana orang Indo lebih wisata di luar negeri daripada di negeri sendiri," yang lain menimpali. 

3 dari 4 halaman

Belajar dari Negara yang Operasikan Wisata Kereta

Bicara mengenai wisata kereta, kebanyakan orang tentu akan mengasosiasikan dengan negara maju seperti Swiss. Kereta api Swiss yang terkenal memadukan kenyamanan dan keindahan dengan rute yang menjangkau sudut kelokan, jalur Alpen sampai menyusuri danau biru dan meluncur melalui lembah yang dipenuhi bunga liar.

Jalur keretanya bahkan dibuat sepanjang lebih dari 4000 km. Mengutip dari laman New Zealand Herald, Minggu, 22 Oktober 2023, Grand Train Tour of Switzerland merupakan salah satu rute terkenalnya yang membawa wisatawan ke seluruh sudut bagian Swiss. 

Perjalanan kereta apinya pun mencakup 11 danau, meliputi lima situs Warisan Dunia UNESCO, dan empat kawasan budaya Swiss. Bahkan semua rute dilindungi oleh Swiss Travel Pass dan aplikasi khusus membantu navigasi.

Bukan hanya Swiss, ada juga jenis kereta wisata termewah seperti Orient-Express yang telah beroperasi sejak 1883. Kereta yang menghubungkan Paris ke Konstantinopel atau sekarang Turki, menempuh perjalanan kurang dari 76 jam.

4 dari 4 halaman

Jalur Kereta Swiss dan Orient-Express

Di zamannya Orient-Express, menandai keberhasilan tantangan teknologi kereta yang luar biasa. Kemegahan dekorasinya, panel kaca, hingga bantal serta tempat tidur yang menjamin istirahat malam yang nyenyak. Belum lagi wisatawan akan merasakan makanan enak di restorannya untuk menjajal pengalaman gastronomi yang luar biasa.

Tentu kalau membandingan kereta wisata di Tanah Air, jalur kereta di Swiss dan Orient-Express sangatlah jauh terdepan. Tapi Indonesia sendiri sebenarnya sedang menuju ke arah sana.

Melihat perkembangan dalam sepuluh tahun terakhir PT Kereta Api Indonesia (KAI) telah banyak meningkatkan fasilitas dan layanan kereta sebagai transportasi publik, termasuk untuk wisata. "Tahun 2010 kita masih lihat ada penumpang naik di atas KRL, tapi dalam 13 tahun kita sudah ounya angkutan perkotaan yang tidak punya masinis," ungkap Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia, Tory Damantoro saat dihubungi Liputan6.com, Jumat, 22 Oktober 2023.

Tory menyambung bahwa Indonesia sangat potensial untuk mengembangkan wisata kereta lantaran banyak jalur kereta yang sekarang ini sudah melewati rute pemandangan yang sangat indah. Seperti jalur yang dilewati kereta Argo Parahyangan, jalur dari Yogyakarta ke Magelang, jalur kereta lama di Padang, Sumatera dengan pemandangan deretan pegunungan Brastagi maupun Danau Toba.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini