Sukses

Roda Pesawat Boeing Copot di Tengah Penerbangan Menuju Jepang, Rusak Sejumlah Mobil yang Terparkir

Insiden roda pesawat Boeing 777-20 copot di tengah penerbangan menuju Jepang itu merupakan insiden ketiga dalam seminggu yang melibatkan pesawat Boeing milik maskapai United Airlines.

Liputan6.com, Jakarta - Penerbangan United Airlines menuju Jepang terpaksa dialihkan ke Bandara Internasional Los Angeles setelah roda pesawat tersebut copot di tengah jalan. Pihak maskapai mengonfirmasi bahwa pesawat itu lepas landas dari San Francisco sekitar pukul 11.30 pagi, waktu setempat, pada Kamis, 7 Maret 2024.

Menurut pihak maskapai dan pejabat bandara, roda yang copot dari pesawat Boeing 777-20 itu merusak sejumlah mobil di tempat parkir Bandara Internasional San Francisco. Cuplikan video yang beredar viral merekam momen saat satu dari enam roda pesawat yang berada di sisi kiri jatuh bebas dari udara.

Mengutip NY Post, Jumat (8/3/2024), pesawat United bernomor 35 itu sedang mengangkut 235 penumpang dengan 10 awak kabin dan empat pilot di dalamnya. Pesawat tersebut dilaporkan mendarat dengan selamat di Bandara Internasional Los Angeles. Maskapai mengklaim bahwa pesawat itu dirancang untuk mendarat tanpa masalah ketika ban hilang atau rusak

"Kami sedang menyiapkan sebuah pesawat baru untuk melanjutkan perjalanan ini bagi pelanggan kami," kata seorang juru bicara.

Sementara itu, maskapai memastikan bahwa tidak ada yang terluka akibat insiden roda pesawat copot meski sejumlah kendaraan rusak. Sebuah video yang diunggah online dari bandara menunjukkan sebuah kendaraan bagian belakangnya hancur dan pagar rusak akibat kejadian tersebut.

"Landasan pacu ditutup sementara untuk membersihkan puing-puing, namun kini dibuka kembali," tambah mereka. Nyatanya, itu bukan insiden pertama yang dialami oleh United Airlines.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Insiden Ketiga dalam Seminggu dengan Pesawat Boeing

Itu merupakan insiden ketiga dalam pekan ini yang mendapatkan masalah di tengah penerbangan menggunakan pesawat Boeing yang dihadapi maskapai. Sebelumnya, salah satu mesin pesawat Boeing 737-900 yang digunakan oleh maskapai tersebut terbakar beberapa menit setelah lepas landas di Texas pada Senin, 4 Maret 2024. Pesawat United Airlines dengan nomor penerbangan 1118 akhirnya mendarat kembali di Bandara George H. Bush Intercontinental Houston.

Penerbangan United lainnya yang melakukan perjalanan dari Honolulu ke San Francisco mengalami kerusakan mesin di Samudra Pasifik pada hari yang sama, menurut laporan San Francisco Chronicle melaporkan. Pesawat Boeing 575-300 itu berhasil mendarat dengan selamat di tujuan satu jam setelah kegagalannya diketahui.

Insiden roda pesawat Boeing copot juga dialami maskapai Delta Airlines pada Januari 2024. Saat insiden terjadi, pesawat Boeing 757 sedang bersiap lepas landas dari Bandara Internasional Hartsfield-Jackson Atlanta, Amerika Serikat. Insiden ini dijelaskan oleh Federal Aviation Administration (FAA), dikutip dari laman The Guardian, Rabu, 24 Januari 2024.

Menurut pemberitahuan awal FAA, tidak satu pun dari 184 penumpang atau enam awak pesawat terluka dalam insiden tersebut. Laporan tersebut mengatakan, pesawat sedang mengantre dan menunggu lepas landas ketika roda bagian depan terlepas dan terguling menuruni bukit. Penerbangan menuju Bogotá, Kolombia, itu dilanjutkan dengan pesawat pengganti.

 

 

3 dari 4 halaman

Pesawat Boeing 737-9 MAX Kembali Mengudara

Sementara itu, maskapai Alaska Airlines akhirnya kembali mengoperasikan pesawat Boeing 737-9 MAX usai dilarang terbang karena insiden panel pintu copot di udara. Pesawat bernomor 1146 terbang dari Seattle pada Jumat, 26 Januari 2024, pada pukul 03.51 waktu setempat, menuju San Diego.

Mengutip CNN, Minggu, 28 Januari 2024, COO Alaska Airlines Constance von Muehlen ikut dalam penerbangan tersebut dan duduk di samping panel pintu yang menjadi sorotan Administrasi Penerbangan Federal (FAA). Dia mengaku percaya diri ikut penerbangan tersebut. 

Banyak penumpang pesawat dalam penerbangan itu tak sadar itu adalah penerbangan Boeing 737-9 MAX. Sarah Edgbert, salah satunya.

Ia mengaku tidak menyadari akan terbang menggunakan pesawat Boeing 737-9 MAX sebelum tiba di gerbangnya dan melihat sejumlah wartawan. Ia mengaku cemas saat itu. "Tapi kemudian (aku) menyadari bahwa pesawat paling aman yang ada di luar sana juga mengalami banyak uji coba sebelumnya," ucapnya lagi.

"Aku tak akan berhenti melakukan yang biasa kulakukan," kata Kent, seorang penumpang lainnya. "Aku tak akan mengubah kebiasaanku, dan aku berharap sesuatu yang buruk tidak akan terjadi."

4 dari 4 halaman

Boeing Dilarang Produksi Pesawat Baru

Di sisi lain, FAA tidak akan mengizinkan Boeing memproduksi lini pesawat 737-9 MAX yang baru hingga mereka bisa memenuhi standar pengendalian mutu sesuai ketetapan FAA.

"Kami tidak akan menyetujui permintaan apapun dari Boeing untuk perluasan produksi atau menyetujui jalur produksi tambahan untuk 737 Max sampai kami yakin bahwa masalah kendali mutu yang ditemukan selama proses ini telah diselesaikan," ujarnya.

Dengan pernyataan FAA itu, Boeing terancam merugi mengingat 737 MAX merupakan salah satu pesawat terlaris mereka. Belum jelas kapan perusahaan itu dapat kembali memproduksi dengan kecepatan yang lebih menguntungkan. Pakar industri sangat meragukan kemampuan Boeing lolos dari penyelidikan tanpa konsekuensi apa pun.

Pekan lalu, laporan Wells Fargo yang berjudul "Audit FAA membuka kemungkinan baru," mencatat bahwa masalah pengendalian kualitas dan teknik Boeing telah berlangsung selama bertahun-tahun. "Mengingat rekam jejak Boeing baru-baru ini, dan insentif yang lebih besar bagi FAA untuk menemukan masalah, kami pikir peluang untuk melakukan audit yang bersih sangatlah kecil," kata para analis.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini