Sukses

Melongok Tempat Resepsi Pernikahan Pangeran Abdul Mateen dan Anisha Rosnah di Istana Nurul Iman Brunei, Kediaman Sultan Terbesar di Dunia

Putra keempat Sultan Brunei Hassanal Bolkiah, Pangeran Abdul Mateen akan segera menikah dengan Anisha Rosnah. Prosesi akad nikah akan digelar di Masjid Sultan Omar Ali Saifuddien, Bandar Seri Begawan, Brunei pada Kamis, 11 Januari 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Putra keempat Sultan Brunei Hassanal Bolkiah, Pangeran Abdul Mateen akan menikahi Anisha Rosnah tepat pada hari ini, Kamis (11/1/2024). Prosesi akad nikah bakal digelar di Masjid Sultan Omar Ali Saifuddien, Bandar Seri Begawan, Brunei.

Dikutip dari The Scoop, Minggu, 8 Oktober 2023, perayaan pernikahan Pangeran Mateen dan Anisha Rosnah berlangsung selama 10 hari. Prosesi hari bahagia pasangan ini dimulai dengan Majlis Istiadat Bersuruh Diraja atau lamaran kerajaan pada 7 Januari 2024.

Puncak perayaan 10 hari itu merupakan Majlis Bersanding Pengantin Diraja, yang bakal digelar di Istana Nurul Iman pada 14 Januari 2024. Dikutip dari laman resminya, Rabu (10/1/2024), Istana Nurul Iman masuk dalam Guinness Book of Records sebagai kediaman kepala negara terbesar di dunia.

Istana yang berlokasi di Jalan Menteri Besar, Bandar Seri Begawan BB3910, Brunei tersebut adalah kediaman resmi Sultan Brunei Hassanal Bolkiah dan keluarganya, serta lokasi kantor senior pemerintahan negara tersebut. Istana ini menjadi tuan rumah bagi badan-badan pemerintahan paling penting, termasuk kantor perdana menteri Brunei.

Istana Nurul Iman beberapa kali lebih besar dari Istana Versailles dan Istana Buckingham. Istana Nurul Iman berdiri di tepi Sungai Brunei, beberapa kilometer di selatan ibu kota Brunei. Dari kejauhan, tampak istana ini adalah bangunan besar berwarna putih dengan kubah dan menara emas.

Pemandangan istana yang menakjubkan terbuka dari Taman Persiaran Damuan di dekatnya. Atap bangunan yang melengkung dan kubah emas besar masjid istana menjulang di atas pepohonan hijau.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kemegahan dan Ragam Fasilitas

Nama Istana Nurul Iman berarti Istana (dari bahasa Melayu Istana) Cahaya Iman (dalam bahasa Arab Nurul Iman). Istana ini dibangun dalam waktu dua tahun dan selesai pada saat Brunei memperoleh kemerdekaan dari Inggris pada 1 Januari 1984.

Lebih dari 1 miliar dolar AS dihabiskan untuk pembangunannya. Arsitek eksterior Istana adalah Leonardo V. Locsin, yang mencoba menyatukan tradisi arsitektur Islam dan Melayu Brunei dalam desain Nurul Iman. Sedangkan, desainer interiornya adalah Khuan Chew, yang juga mengerjakan pembangunan Burj Al Arab di Dubai.

Arsitektur kediaman Sultan ini adalah perpaduan arsitektur Eropa dan tradisional Melayu. Arsitektur tradisional dipadukan dengan dekorasi mewah ultra-modern, yakni marmer Italia, granit dari Shanghai, kaca Inggris dan sutra China terbaik. Emas dan marmer menjadi bahan dekorasi utama Istana.

Sebanyak 38 jenis marmer berbeda digunakan untuk dekorasi interiornya. Ada 44 anak tangga yang terbuat dari marmer.

Istana yang berisi 1.788 bangunan ini seluruhnya memiliki luas 200.000 meter persegi. Masjid istana dapat menampung hingga 1.500 orang, sedangkan ruang perjamuan dapat menampung lebih dari 5.000 tamu. Istana ini bahkan memiliki helipad, lima kolam renang, dan lebih dari 250 kamar mandi.

3 dari 4 halaman

Masjid Sultan Omar Ali Saifuddien, Lokasi Akad Nikah Pangeran Abdul Mateen dan Anisha Rosnah

Dikutip dari laman Visit Southeast Asia, Selasa, 9 Januari 2024, nama Masjid Sultan Omar Ali Saifuddien (SOAS) diambil dari nama pembangunnya, Sultan Omar Ali Saifuddien III. Ia adalah ayah dari Sultan Hassanal Bolkiah sekaligus Sultan ke-28 Brunei.

Pembangunan masjid agungnya memakan waktu selama empat tahun dan akhirnya rampung pada 1958. Desainnya sangat dipengaruhi oleh arsitektur Mughal di India.

Hanya bahan terbaik yang digunakan dalam konstruksi masjid yang berlokasi di Lambak Kanan BS8711, Brunei ini. Beberapa bahan yang menghiasi masjid mulai dari granit Shanghai dan marmer Italia, lampu gantung kaca patri dan kristal dari Inggris, karpet halus dari Arab Saudi dan kubah berlapis daun emas.

Desainnya sendiri menggabungkan sentuhan asli lokal, seperti pilar mirip tali yang mengingatkan kita pada "kalat" (tali tebal) Brunei dan replika mahligai (tongkang kerajaan) Brunei abad ke-16 di kolam pantulan di luar masjid. Pengunjung non-Muslin diizinkan masuk pada:

Senin-Rabu

Sabtu-Minggu

Pukul:

08.30-12.00

13.30-15.00

16.30-17.30

Kamis

Pukul:

16.30-17.30.

Keheningan harus dijaga setiap saat, sepatu harus dilepas dan jubah akan diberikan kepada pengunjung untuk dikenakan saat berada di dalam masjid. Pengunjung juga dilarang mengambil foto orang yang sedang berdoa dan flash kamera.

4 dari 4 halaman

Sekitar Masjid Sultan Omar Ali Saifuddien

Dikutip dari Lonely Planet, Selasa, 9 Januari 2024, masjid ini dikelilingi oleh laguna buatan yang berfungsi sebagai kolam pemantul, mencerminkan kubah emasnya yang berkilauan. Karena ini adalah Brunei, interiornya hampir sama mewahnya dengan eksteriornya.

Ada penggunaan mosaik kaca berjumlah 3,5 juta keping yang dilapisi daun emas asli menutupi kubah utama. Menara masjid setinggi 52 meter menjadikannya bangunan tertinggi di pusat Bandar Sri Begawan.

Rupanya gedung Bank Islam Brunei di dekatnya awalnya melebihi ketinggian ini sehingga lantai teratasnya dibongkar atas perintah Sultan. Menjelang malam, Taman Mahkota Jubli Emas di belakang masjid menjadi pusat kehidupan kota Bandar.

Mengutip Brunei Tourism, Taman Mahkota Jubli Emas adalah taman tepi sungai seluas 12 hektare yang terletak di samping Masjid Agung Omar Ali Saifuddien dan desa perairan yang tenang, Kampong Ayer. Nikmati berjalan-jalan menyusuri kawasan pejalan kaki, di mana Anda dapat berjemur di taman tenang yang penuh dengan pohon tulip dan baobab. 

Banyak keluarga berkumpul untuk berjalan kaki, jogging, menerbangkan layang-layang, dan berkeliling dengan kereta kayu sewaan seharga 10 dolar Brunei (sekitar Rp116 ribu) per jam. Di belakang taman, terdapat jembatan penyeberangan yang melintasi Sungai Kedayan ke desa-desa panggung di tepi utara Sungai Brunei.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini